Banjir Meluas, Myanmar Minta Bantuan Dunia Internasional

Kementerian penerangan Myanmar menaruh permintaan bantuan kemanusiaan kepada badan PBB dan negara donor pada halaman Facebook.

oleh Rinaldo diperbarui 04 Agu 2015, 21:08 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2015, 21:08 WIB
20150802-Banjir Rendam Myanmar, Puluhan Orang Tewas
Pandangan udara memperlihatkan kondisi banjir yang merendam kawasan Kalay, Sagaing, Myanmar, Minggu (2/8/2015). Setidaknya 21 orang tewas akibat banjir yang melanda empat wilayah di Myanmar. (REUTERS/Soe Zeya Tun)

Liputan6.com, Naypyidaw - Pemerintah Myanmar meminta bantuan dunia internasional atas terjadinya banjir yang telah menewaskan paling sedikit 46 orang dan membuat lebih 210 warga negara itu menderita.

Permintaan bantuan internasional ini berbeda dengan kebijakan pada tahun 2008 saat Topan Nargis menewaskan lebih dari 130 ribu orang dan pemerintah menolak bantuan dari luar.

Kementerian penerangan Myanmar menaruh permintaan bantuan kemanusiaan kepada badan PBB dan negara donor pada halaman Facebook pada Senin 3 Agustus 2015 malam. Permintaan ini juga muncul di koran setempat pada hari Selasa ini.

Seperti dilansir BBC, Selasa (4/8/2015), 4 daerah di negara tersebut dinyatakan sebagai wilayah bencana karena meluasnya banjir dan longsor akibar hujan deras.

Banyak tempat juga masih terputus komunikasi dan transportasi karena tingginya permukaan air dan jalan yang rusak. Pemerintah mengakui tidak memberikan respons yang cukup sigap dalam menangani banjir.

Koran The Global New Light of Myanmar mengutip Menteri Penerangan, Ye Htut, mengatakan peringatan banjir tidak diterima semua orang dan terjadi kebingungan terkait usaha pengungsian. (Ado/Ali)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya