Astronot NASA: 'Alien Cinta Damai' Cegah Perang Nuklir di Bumi

'Alien cinta damai mengunjungi planet kita untuk mencegah perang nuklir.' Kata-kata itu terlontar dari mulut seorang astronot.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 17 Agu 2015, 15:02 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2015, 15:02 WIB
Astronot NASA Edgar Mitchell
Astronot NASA Edgar Mitchell (NASA)

Liputan6.com, London - Sejumlah film seperti The Day the Earth Stood Still dan Close Encounters of the Third Kind menggambarkan alien sebagai makhluk yang ramah, bersahabat, dan penuh rasa ingin tahu tentang Bumi dan manusia yang hidup di dalamnya.

Bagi astronot Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Edgar Mitchell, skrenario tersebut bukanlah fiksi belaka. Manusia ke-6 yang menginjakkan kaki di Bulan itu bahkan meyakini bahwa alien cinta damai mengunjungi planet kita untuk mencegah perang nuklir antara Amerika Serikat dan Rusia.

Ide tersebut tentu saja terdengar tak masuk akal. Namun, Mitchell mengklaim, orang dalam militer menyaksikan pesawat aneh melayang dekat sejumlah pangkalan misil AS dan fasilitas White Sands di New Mexico, lokasi peledakan bom nuklir pertama pada tahun 1945.

"Mereka ingin tahu seberapa kemampuan militer kita," kata dia, seperti Liputan6.com kutip dari News.com.au, Senin (17/8/2015).

"Dari pengalaman pribadiku berbincang dengan sejumlah orang, makin jelas bahwa ET (makhluk ekstraterresterial) berupaya agar kita menjauhi perang dan membantu menciptakan perdamaian di Bumi," tambah Mitchell.

Mantan astronot Apollo 14 itu tumbuh besar dekat Roswell di New Mexico, sebuah lokasi yang tenar di seluruh dunia karena kabar pendaratan alien. Mitchell mengaku mendengar dari sejumlah pejabat militer yang mengklaim bahwa UFO kerap nampak selama Perang Dingin.

"Mereka mengatakan, UFO sering terlihat melayang dan kerap mengnonaktifkan missil mereka," kata dia.

Mitchell menambahkan, sejumlah anggota militer dari sejumlah pangkalan di Pasifik mengaku bahwa rudal-rudal yang mereka luncurkan sering ditembak jatuh oleh kekuatan misterius yang diduga berasal dari pesawat alien.

Mitchell bukan orang sembarangan. Selain pernah jadi astronot, ia memiliki dua gelar sarjana dan gelar doktor aeronautika dari Institut Teknologi Massachusetts (MIT).

Pengakuannya yang meyakini keberadaan alien disampaikannya pada 23 Juli 2008 lalu. Dalam sebuah acara radio di Inggris, dia mengaku percaya ada kehidupan lain di luar Bumi.

"Ya, tak ada lagi yang patut dipertanyakan soal apakah ada kehidupan lain di alam semesta. Saya sangat yakin kita, manusia, tak sendirian," kata Mitchel saat itu, seperti dimuat laman Telegraph, 26 Juli 2008.

Dia mengatakan, menurut infomasi yang dia peroleh, alien bahkan telah mengunjungi Bumi atau setidaknya mengirim sinyal ke Bumi.

"Alien telah mengunjungi Bumi, fenomena UFO adalah nyata -- meski pemerintah sengaja menutup-nutupi hal ini selama 60 tahun terakhir," kata Mitchell.

Alien dalam Film 'Close Encounters of the Third Kind'  (belfastfilmfestival.org)

Namun, tak semua yakin dengan teori Mitchell soal keterlibatan para 'diplomat' alien yang berusaha membantu Bumi tetap damai.

"Usia alam semesta sudah 14 miliar tahun. Jika kita telah dikunjungi alien, maka tak mungkin kita berhadapan dengan sebuah peradaban hanya beberapa ratus tahun lebih dulu dari manusia," kata mantan peneliti UFO Kementerian Pertahanan Inggris kepada Mirror. "Jadi, kisah bahwa alien menggangu sejumlah uji coba senjata sama sekali tak masuk akal."

Nick Pope menambahkan, peradaban alien bisa jadi jutaan tahun lebih dulu dari manusia. "Dan mereka bisa melakukan apapun yang mereka inginkan."

Entah benar tidaknya campur tangan para alien. Yang jelas, Bumi punya pahlawan, yang berkat tindakannya, kita terhindar dari perang nuklir.

Pahlawan itu bernama Stanislav Petrov. Seorang pria biasa. Bukan superhero ala komik. Pada, 26 September 1983,  keputusannya mungkin telah menyelamatkan dunia. (Ein/Mut)

Baca selanjutnya: Kisah Stanislav Petrov Selamatkan Dunia dari `Perang Nuklir` 1983

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya