Liputan6.com, Canberra- Merino adalah domba khas Spanyol yang banyak ditemui di Australia dan Selandia Baru. Keberadaannya paling banyak ditemukan di perbatasan ibu kota Negeri Kanguru, Canberra dengan negara bagian New South Wales.
Domba-domba ini mempunyai bulu gimbal yang tebal dan khas dan hidup liar. Hanya sebagian yang dipelihara, untuk diambil bulunya.
Baca Juga
Top 3 Berita Hari Ini: Wamen Pariwisata Minta Maaf Usai Diprotes karena Angkat Lagi Wacana Wisata Halal di Bali
Remaja Australia Diprediksi Banyak yang Libur Nataru di Bali, Diperingatkan Soal Asuransi dan Hormati Budaya Lokal
Cassius Buaya Penangkaran Terbesar di Dunia Mati Usia 110 Tahun dengan Bobot Nyaris 1 Ton
Namun, beberapa bulan belakangan, bulu-bulu mereka tumbuh melebihi normal. Hal itu dianggap mengkhawatirkan oleh kelompok pecinta hewan Australia, RSPCA. Para domba rentan infeksi yang mengakibatkan kematian. Sang direktur organisasi itu bahkan menyebut, bulu Merino yang kelewat lebat terlihat menjijikan.
Advertisement
Salah satu Merino dengan bulu luar biasa lebat ditemukan secara tak sengaja oleh pejalan kaki, yang melaporkannya ke RSCPA.
Maka RSCPA pun bertindak. Pemangkas domba profesional dipanggil. Tak tanggung-tanggung, juara cukur dari New Zealand, Ian Elkins bersedia.
Untuk menghindari stress pada hewan ini, Ian beserta tim dari RSCPA membius terlebih dahulu domba yang akan dicukur.
Butuh 45 menit bagi Ian memangkas bulu domba Merino liar ini. Akhirnya didapat bulu setebal 47 cm dan berberat 42 kg.
Itu adalah rekor bulu domba paling berbobot. Tahun sebelumnya, seekor domba di New Zealand bernama Shrek, memiliki bulu seberat 27 kg.
"Aku pikir domba ini belum pernah dicukur seumur hidupnya. Aku taksir ia berusia 5 atau 6 tahun," kata Ian, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (3/9/2015)
#Canberra's very woolly sheep sets world record for the heaviest fleece according to @rspcaact http://t.co/vGeOfo7PJ3 pic.twitter.com/nHOw7Lxr4f
— ABC News Canberra (@abcnewsCanberra) September 3, 2015
Sayangnya, yang didapat bukan bulu berkualitas tinggi. Terlalu gimbal dan kotor. "Tidak punya nilai jual, tapi apa yang bisa diharapkan dari domba yang sekian lama tidak pernah dicukur dan berkeliaran di semak-semak," tambahnya.
Juru bicara RSCPA untuk Canberra, Jane Gregor mengatakan, hewan itu tampak tenang ketika didekati. Terlihat pasrah. "Dia justru mendatangi kami, seakan berkata, 'lepaskan beban ini dariku,'", kata Jane kepada Canberra Times.
"Domba ini pasti kesulitan berjalan karena bulunya yang tebal," kata direktur RSCPA Ven Denge. "Mudah-mudahan setelahnya ia akan baik-baik saja," lanjutnya.
Untuk sementara waktu, domba yang belum diberi nama ini akan diasuh oleh RSCPA sebelum dilepas lagi ke alam bebas.
Kini tim pencinta hewan akan mencoba mencari keberadaan domba lainnya yang mungkin mengalami kelebatan bulu luar biasa seperti domba satu ini. (Rie/Ein)