Liputan6.com, Wina - Austria kedatangan sedikitnya 10.000 migran dari Hongaria di tengah perselisihan yang keras di antara negara-negara Uni Eropa dalam menangani peningkatan krisis datangnya para migran.
Seperti dilansir BBC, Minggu (20/9/2015), polisi Austria sebelumnya telah memperkirakan sekitar 10.000 orang akan tiba ke negara tersebut pada akhir pekan ini.
Baca Juga
Sementara Kepala Palang Merah Austria Gerry Foitik mengatakan kepada kantor berita Austria Presse Agentur (APA) bahwa sekitar 12.000 sampai 13.000 orang telah memasuki wilayah negara tersebut.
Advertisement
Deputi Kepala Polisi Negara Bagian Burgenland, Christian Stella mengatakan kepada APA bahwa Hongaria tidak memberikan peringatan yang memadai kepada mereka.
Menteri Dalam Negeri Austria Johanna Mikl-Leitner juga menuding negara-negara tetangga mereka gagal mematuhi aturan Uni Eropa dan menyampaikan kepedulian mengenai migran yang tiba dari Kroasia melalui Slovenia.
Senang Tiba di Austria
Salah satu migran yang menyeberang ke Kota Heiligenkreuz Austria dari hongaria mengatakan kepada kantor berita Associated Press betapa senangnya dia bisa sampai di Austria.
"Saya merasa seperti lahir kembali. Tidak ada perbedaan apakah saya tinggal di sini hanya selama 1 atau 2 hari. Yang paling penting adalah saya telah tiba dan saya akhirnya selamat," ujar dia.
Sebelumnya, Kroasia telah mengirimkan 20.000 pendatang dari Serbia sejak Rabu lalu ke Hongaria dan mengatakan tidak dapat mengatasi mereka sehingga memindahkan puluhan ribu orang tersebut. Perdana Menteri Zoran Milanovic mengakui tidak ada kesepakatan dengan Hongaria tentang pemindahan itu.
Hongaria merupakan jalur perlintasan migran menuju Austria, yang menuduh Kroasia melanggar aturan dengan tidak mendata para pendatang. Namun, sejumlah pihak mengatakan bahwa Hongaria juga tidak mendata para pengungsi. (Ado/Mut)