Liputan6.com, Jakarta - 66 Tahun setelah berdiri, China kini telah mencapai prestasi yang menarik perhatian seluruh dunia dalam hal pembangunan negara. Khususnya sejak tahun 1978, saat kebijakan reformasi dan terbuka dilaksanakan.
"Tiongkok berhasil menjaga laju pertumbuhan ekonomi setinggi 9,7% dan pertumbuhan volume perdagangan 16,4% per tahun selama 36 tahun. Ini sungguh merupakan keajaiban yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perkembangan manusia," kata Duta Besar People’s Republic China di Indonesia, Xie Feng dalam acara The 66th Anniversary of the Founding of the People's Republic China (1949-2015) di Jakarta, Senin (28/9/2015).
Baca Juga
Menurut dia, kini Tiongkok sudah menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua dan negara perdagangan terbesar di dunia. Sekaligus mitra bagi hampir 130 negara termasuk Indonesia.
Advertisement
"Jumlah produksi lebih dari 220 produk industri Tiongkok antara lain baja, semen, mobil, merupakan nomor satu di seluruh dunia," tambah dia.
Setelah mengalami perkembangan pesat selama 30 tahun lebih, ekonomi Tiongkok telah memasuki 'kondisi normal baru'. "China berusaha menjaga aktivitas ekonomi bergerak secara moderat dan stabil, sehingga menunjukkan kecenderungan ke arah positif dengan menyesuaikan, memegang, dan memegang kondisi normal secara aktif," ungkap Feng.
Feng menuturkan, saat China juga menjadi negara berkembang yang terbesar di dunia.
"GDP per kapita berada di urutan 80 dunia dan hanya 2/3 rata-rata global. Perkembangan masih menjadi prioritas bagi Tiongkok saat ini," beber dia.
Tahun ini, menurut Feng, merupakan momen penggalangan hubungan diplomatik Tiongkok-Indonesia. Hubungam kedua negara sedang memasuki era terbaik dalam sejarah.
Kerja sama ekonomi dan perdagangan dianggap memainkan peran sebagai andalan dalam penggerak hubungan Tiongkok-Indonesia.
"Tiongkok maju sekali, jauh berbeda dengan tahun 1984, 1985. Kita manfaatkan kemajuan Tiongkok untuk Tanah Air. Selamat hari jadi, semoga hubungan Indonesia dan Tiongkok memasuki masa puncak," ucap Ketua MPR Zulkifli Hasan membenarkan kesuksesan China yang disambut dengan bersulang minuman.
Perayaan Hari Kemerdekaan China itu dibuka dengan lantunan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' dan anthem kebangsaan China yang dibawakan sekelompok paduan suara anak-anak berpakaian Nusantara.
Pertunjukan sulap dan nyanyian bersuara tinggi juga turut memeriahkan acara yang dihadiri Prabowo Subianto, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri Perindustrian Saleh Husein. Acara diakhiri dengan pemotongan kue berhias lilin angka 66 dan bersulang bersama. (Tnt/Ali)
Â