Penembak Oregon: 'Anak Mama' yang Pemalu Sekaligus Pemarah

Menurut keterangan tetangganya, ibu pelaku begitu protektif sementara si anak memilih menarik diri dari lingkungan.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 02 Okt 2015, 17:49 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2015, 17:49 WIB
Penembak Oregon: 'Anak Mama' yang Pemalu Sekaligus Pemarah
Penembak Oregon: 'Anak Mama' yang Pemalu Sekaligus Pemarah (NY Times)

Liputan6.com, Oregon - Chris Harper Mercer, pria yang diindentifikasikan sebagai pelaku penembakan di Kampus Komunitas Umpqua, Roseburg Oregon, AS, pada Kamis, 1 Oktober 2015, disebut-sebut hobi memakai baju ala militer setiap hari dan dekat dengan sang ibu yang begitu memproteksinya.

Para tetangga di Winchester, Oregon dan Torrance, California mengatakan, Laurer Harper begitu melindungi anak laki-lakinya itu. Mereka ingat pria yang membunuh 13 siswa dan melukai 20, pemalu dan tampak rapuh dan menarik diri dari lingkungan.

"Ia selalu terlihat gugup," kata Rosario Lucumi yang selalu naik bus yang sama dengan Mercer tiap kali berangkat kerja, kepada New York Times, Jumat 2 Oktober 2015. Lucumi menebak laki-laki kepala plontos dan memakai bingkai kacamata hitam itu sekolah di tempat lain, bukan di sekolah tempat ia menghujani orang-orang dengan peluru. "Anak itu selalu memakai earphone dan mendengarkan musik.

"Ia dan ibunya benar-benar dekat," tambah Lucumi yang mengira-ngira keduanya tinggal di lingkungannya kurang dari satu tahun. "Mereka tampak selalu bersama," tambahnya

Tetangga lain, Bryan Clay (18), mengatakan, ia pernah bertanya kepada Mercer mengapa pemuda itu mengenakan pakaian militer setiap hari.

"Dia selalu menjawab tidak ingin berbicara tentang itu dan mengubah topik pembicaraan," kata Clay.

"Dia tidak mengatakan apa-apa tentang dirinya," tambahnya.

Derrick McClendon, mantan tetangganya lain, mengatakan bahwa Mercer sangat pemalu dan tidak nyaman ketika pada suatu kesempatan pria berusia 48 tahun itu bertanya apakah ada sesuatu yang salah.

"Aku pernah bertanya, 'Hei, man, kau baik-baik?'", kata McClendon. "Dia akan mengatakan 'hai', tapi itu saja. Dia benar-benar pemalu. Ibunya juga selalu melindunginya. Ia lebih mirip 'anak mama'." tambahnya

Mercer lebih senang bersosialisasi dengan komunitas di internet daripada di lingkungan sosialnya.

Sebuah foto dirinya memegang senapan muncul di halaman MySpace dengan postingan yang mengekspresikan minat terhadap Tentara Republik Irlandia. Ia juga memposting lagu Republik Irlandia tentang konflik di Irlandia Utara berjudul "The Men behind Wire".

Penembak Oregon: 'Anak Mama' yang Pemalu Sekaligus Pemarah. Ini adalah isi Myspace Mercer, tentang kecintaannya terhadap tentara IRA (MySpace/NYTimes)

Serta postingan beberapa gambar orang-orang bersenjata memakai balaclavas--penutup kepala dan leher dan hanya mata yang terlihat--berwarna hitam. Gambar lain yang ia pernah unduh adalah halaman depan koran An Phoblacht, terbitan partai Sinn Fein, eks sayap politik IRA

Mercer juga terdaftar di sebuah situs kencan yang berpusat di Los Angles. Ia menyebut dirinya sebagai pria pendiam dan tidak suka agama yang terorganisasi.

Dalam dunia offline, ibu Mercer berusaha melindungi anaknya itu dari segala macam gangguan lingkungan. Mantan tetangga di Torrance, California mengatakan, si ibu begitu protektifnya hingga melarang anak-anak lain bersuara keras dan anjing menggonggong.

Pernah pada suatu ketika, si ibu mengetuk dari pintu ke pintu membawa petisi agar pemilik rumah membasmi kecoak di apartemennya masing-masing. Ia mengatakan kecoa itu mengganggu anaknya

"Dia bilang, 'Anakku punya masalah mental, dan kecoak benar-benar menjengkelkan dia,'" kata Julia Winstead, salah satu mantan tetangganya yang lain di Californua. "Dia mengatakan mereka akan pergi tinggal di sebuah motel sampai kecoak hilang. Sampai saat itu, aku baru tahu ia memiliki seorang putra."

Rosario Espinoza, yang juga pernah menjadi tetangga Mercer, anak dan ibu itu "menutup diri,". Pada suatu ketika, si ibu Mercer pernah mengeluh bahwa anak-anak Espinoza terlalu keras dan itu mengganggu anaknya.

"Anak-anakku biasa saja bermain, tapi dia benar-benar marah," kenang Espinoza. "Saat itu siang hari pula, tapi kurasa suara anak-anakku bisa membuatnya marah. "

Si ibu mendapatkan pekerjaan di Oregon. Itulah yang membuat keduanya pindah ke utara. Mereka tinggal bersama di sebuah apartemen di Winchester.

Bronte Hart, seorang tetangga yang tinggal di apartemen di bawah Mercer di Oregon, menjelaskan bahwa Mercer bukan orang yang suka bersosialisi. "Ia pernah berteriak kepada kami untuk tidak merokok bahkan di balkon kami sendiri," ujarnya.

Tetangga lain, seorang pria berusia 50-an yang menolak untuk memberikan namanya, mengatakan bahwa Mercer tinggal di lantai dua gedung berlantai tiga dengan ibunya. Dia kira mereka berdua adalah mahasiswa.

"Chris adalah anak yang baik," katanya. Pria itu juga menambahkan bahwa ia beberakali berbicara dengan Mercer. "Dia selalu sopan kepadaku."

Ketika ditanya apakah ia pernah melihat Mercer dengan senjata api, pria itu keberatan. "Aku lebih suka tidak mengatakan," ujarnya. (Rie/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya