Wartawan Jadi Target Utama ISIS di Mosul Irak

Nasib 10 dari 48 pekerja media yang diculik ISIS di Mosul dalam 16 bulan terakhir masih belum diketahui.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 29 Okt 2015, 08:44 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2015, 08:44 WIB
Ilustrasi ISIS
Ilustrasi ISIS

Liputan6.com, Mosul - Milisi kelompok yang ISIS dilaporkan telah menewaskan sekitar 13 wartawan dan pekerja media lainnya di Mosul, sejak mereka menguasai kota Irak tersebut pada tahun 2014.

"Para wartawan itu adalah bagian dari priority target atau  target utama kelompok militan tersebut," Organisasi wartawan yang berkantor di Prancis, Reporters Without Borders (RSF) seperti dikutip dari BBC, Kamis (29/10/2015).

Sementara nasib 10 dari 48 pekerja media yang diculik di sana dalam 16 bulan terakhir masih belum diketahui.

Menurut RSF, ISIS juga menguasai stasiun TV dan radio setempat, yang mengubah Mosul dalam kondisi yang diibaratkan sebagai information black hole.

"Studio dan peralatan mereka dianggap sebagai rampasan perang dan digunakan untuk melakukan serangan informasi, kata pimpinan RSF untuk kawasan Timur Tengah dan Maghribi, Alexandra El Khazen.

Peralatan yang dirampok dari TV Sama Mosul diyakini telah digunakan untuk merekam pidato yang disampaikan pimpinan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, di Masjid Besar kota itu pada Juli 2014. Tayangan itu merupakan pemunculan pertama al-Baghdadi di depan umum.

ISIS sejak itu menggunakan peralatan yang sama untuk mengoperasikan saluran TV Dabiq dan stasiun radio, al-Bayan.

Laporan RSF yang disusun Journalistic Freedoms Observatory yang berbasis di Irak juga menyebut, 60 wartawan telah melarikan diri dari Mosul sejak ISIS berkuasa di sana.

"Beberapa orang (wartawan) yang kembali ke Mosul meregang nyawa karena wartawan yang kabur itu," tambahnya.

Laporan itu juga membeberkan ada 13 jasad pekerja media yang sudah diserahkan kepada keluarga. Sementara yang lainnya masih butuh beberapa minggu atau bulan untuk mengkonfirmasi kematian mereka. (Tnt/Rie)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya