Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah warga negara Indonesia tengah menonton pertandingan sepak bola persahabatan antara Prancis dan Jerman di Stadion Stade de France, Saint-Denis, Prancis. Stadion tersebut dekat dengan lokasi ledakan bom yang terjadi di sejumlah lokasi di Prancis pada Jumat, 13 November 2015 malam.
Fakhrul Rozi, mahasiswa asal Indonesia yang berada di Stadion Stade de France, mengaku sempat mendengar 2 suara dentuman ketika pertandingan berlangsung. Ledakan tersebut terjadi saat pertandingan babak pertama masih berlangsung.
"Kedua dentuman tersebut berselang 5-10 menit," ujar Fakhrul saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (14/11/2015).
Menurut mahasiswa program doktoral di Jurusan Fisika Université Paris Diderot itu, dentuman terdengar seperti suara letusan mercon. Ledakan disertai getaran yang bisa dirasakan penonton dalam stadion. Hanya saja, dia menyebut penonton sepak bola di Prancis jarang meledakkan petasan.
"Saya sempat berpikir suara itu bagian dari sound effect stadion," kata Rozi.
Setelah ledakan tersebut, pertandingan tetap berlangsung normal hingga turun minum. Penyelenggara pertandingan juga masih menggelar acara hiburan berupa kuis saat masa istirahat yang berlangsung 15 menit.
Babak kedua berjalan normal seolah tak ada kejadian apa pun. Bahkan penonton masih bersorak ketika tim Prancis melesakkan 2 gol ke gawang Jerman.
Selain suara dentuman, Rozi mendengar suara yang mirip rentetan letusan senapan. Suara tersebut, kata dia, terjadi pada babak kedua. Informasi mengenai ledakan sendiri sudah beredar melalui telepon seluler sejak turun minum.
Rozi datang ke stadion nasional Prancis bersama 3 WNI lainnya. Sekitar 5 menit sebelum pertandingan, rombongan warga Indonesia tersebut meninggalkan stadion.
Pada pintu keluar, pihak pengamanan memandu penonton agar mengikuti jalur menuju stasiun kereta terdekat. Saat dipandu itu, Rozi menyaksikan polisi sudah membentuk barikade dan memasang garis polisi. Sejumlah ambulans juga disiapkan di sekitar jalan keluar stadion.
Rozi dan 3 warga Indonesia lainnya kini sudah berada di tempat tinggal mereka masing-masing. Mahasiswa Indonesia juga saling mengecek keberadaan teman-temannya mereka. "Sejauh ini belum ada laporan korban warga Indonesia," ujar Rozi.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri telah mengeluarkan pernyataan resmi yang mengutuk teror di Prancis. Kementerian Luar Negeri melaporkan hingga Sabtu pagi ini belum ada warga negara Indonesia yang menjadi korban serangan.
Prancis digemparkan oleh rangkaian ledakan bom dan penyanderaan pada Jumat malam. Setidaknya 153 orang tewas akibat kejadian yang terjadi di sejumlah tempat ini. Pemerintah Prancis sudah mengumumkan keadaan darurat dan menutup daerah perbatasan. (Bob/Nil)**
Kesaksian WNI yang Dengarkan Dentuman Teror di Paris
Mahasiswa asal Indonesia yang berada di Stadion Stade de France mengaku sempat mendengar 2 suara dentuman ketika pertandingan berlangsung.
diperbarui 14 Nov 2015, 09:52 WIBDiterbitkan 14 Nov 2015, 09:52 WIB
Suporter Prancis saat dievakuasi dari Stade de France seusai terjadi serangan dan teror bom di Paris, Prancis, Sabtu (14/11/2015) dini hari WIB. (Mirror)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apakah Seorang Muslim Pasti Masuk Neraka sebelum Menikmati Surga? Tinjauan Hadis Nabi
Jembatan Putus, Puluhan Siswa di Sukabumi Nekat Menerjang Arus Sungai Menuju Sekolah
Virus HMPV Ditemukan di Tanah Air, Calon Pandemi Baru?
Pilih Patrick Kluivert Latih Timnas Indonesia, Erick Thohir Sebut Zinedine Zidane dan Real Madrid
Dinkes DKI Sebut Kasus ISPA oleh HMPV di Jakarta Sudah Ada Sejak 2022
Mengenal Pia Saronde, Kuliner Khas Gorontalo yang Kaya Rasa dan Budaya
Ini 3 Waktu Puasa di Bulan Rajab yang Wajib Dicoba Minimal Sekali Seumur Hidup
Kasus Investasi Bodong, Eks Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Ditahan KPK
350 Caption untuk Suami Simple yang Menyentuh Hati
Dana BOS Hilang Misterius, Gaji Honorer SDN 56 Kota Gorontalo Tertunda
30 Saksi Sudah Diperiksa, Kasus Korupsi PIP Universitas Bandung Masih Pemberkasan
9 Anggota Polres Jakarta Barat Dipecat, Buntut Kasus Perzinahan hingga Narkoba