Liputan6.com, Australia - Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan, rangkaian serangan yang terjadi di Paris, Prancis khas dilakukan oleh ISIS.
"Tampaknya memiliki semua ciri khas dari Daesh," kata Turnbull seperti dikutip The Guardian, Sabtu (14/11/2015).
Australia menggunakan kata Daesh untuk menyebut ISIS.
Selain itu, Turnbull juga memuji para penonton sepakbola di Stadion Stade de France, Paris yang mengumandangkan lagu kebangsaan 'La Marseillaise'.
"Kebebasan berdiri sendiri... dalam menghadapi terorisme," ujar Turnbull.
Menurut dia, saat ini memang belum diketahui siapa yang melakukan aksi terorisme itu. Sehingga spekulasipun masih terus terjadi. "Apa yang kita ketahui pada saat ini pasti akan berubah," ujar dia.
Turnbull mengatakan, "para teroris membunuh dalam nama Tuhan, tetapi mereka adalah pekerjaan setan".
Sebelum serangan terjadi, Stadion Stade de France, Paris dipenuhi sekitar 80 ribu penggemar sepakbola yang sedang menyaksikan pertandingan persahabatan antara Timnas Prancis dan juara dunia Timnas Jerman.
Lalu, tiba-tiba, 3 suara ledakan keras terdengar dari luar stadion. Saat pertandingan masih babak pertama. Semua orang kaget. Â
Kemudian, kabar berembus bahwa ada orang tewas di dekat stadion. Bahwa serangan bom bunuh diri terjadi hanya beberapa meter dari kerumunan penonton.
Pertandingan pun dihentikan. Penonton dan anggota tim yang panik berkumpul di tengah lapangan.
Presiden Prancis Francois Hollande segera dievakuasi dari lokasi kejadian. Sementara, Stade de France ditutup. Orang-orang tak bisa masuk, juga tak bisa keluar.
Bom di stadion Paris adalah satu di antara serangkaian serangan teror yang ditujukan pada Ibu Kota Prancis itu. (Nil/Mvi)
PM Australia: Serangan Teror di Paris Khas ISIS
Namun, spekulasi masih terus berkembang. Semua hal masih dapat berubah.
diperbarui 14 Nov 2015, 11:59 WIBDiterbitkan 14 Nov 2015, 11:59 WIB
Presiden Jokowi berjabat tangan dengan PM Australia Malcolm Turnbull usai berbincang di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/11). Ini adalah kunjungan perdana Turnbull usai terpilih menjadi PM Australia pada 14 September 2015. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ketika Gus Miek dan Gus Dur Resah Masa Depan NU, Kisah Pertemuan Dua Wali
OC Kaligis Diperiksa, Sebut Pengacara Ronald Tannur Terkenal Urus Perkara
KAI Daop 9 Jember Pastikan Pilkada 2024 Tidak Ganggu Operasional Kereta Api
Ini Kunci Mendapat Kemuliaan dan Rezeki Lancar Tak Terduga Menurut Syekh Ali Jaber
Polisi Gelar Perkara Truk Tronton Maut di Slipi pada Kamis 28 November 2024
27 Ribu Personel Gabungan Jaga Pilkada Serentak 2024 di Banten
Wamen Dikti Saintek Stella Christie Ingatkan Gen Z Konsekuensi Abaikan Etika Saat Menggunakan AI
Mengapa Bumi Tampak Datar Meski Berbentuk Bulat?
Link Live Streaming Liga Champions Bayern Munchen vs PSG, Sebentar Lagi Tayang di SCTV dan Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 27 November 2024
Gugatan Praperadilan Ditolak, Kejagung Lanjutkan Penyidikan Tom Lembong
Aksi 4 Polisi Jalan Kaki 3 Hari Demi Kawal Distribusi Logistik Pilkada di Banggai Terpencil