2 Pesawat Prancis Air France Diancam Bom, Penerbangan Dialihkan

Ancaman bom di penerbangan Paris ini terjadi selang 4 hari setelah teror Prancis.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 18 Nov 2015, 12:37 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2015, 12:37 WIB
Ilustrasi pesawat Prancis, Air France.
Ilustrasi pesawat Prancis, Air France.

Liputan6.com, Paris - Setelah ancaman bom di stadion HDI Arena tempat berlangsungnya pertandingan persahabatan antara Jerman dan Belanda, kabar serupa dilaporkan dari 2 penerbangan maskapai Paris, Air France.

"Dua penerbangan Air France dari Amerika Serikat ke Paris dialihkan pada Selasa 17 November malam waktu setempat karena ancaman bom," kata para pejabat seperti dikutip dari CNN, Rabu (18/11/2015).

Beruntung kedua penerbangan bisa mendarat dengan selamat.

"Penerbangan 65 dari Los Angeles ke Paris itu dialihkan ke Salt Lake City, setelah ada ancaman teror bom," kata seorang pejabat pemerintah AS.

Pejabat itu tidak tahu apakah ada penangkapan terkait peristiwa tersebut, dan belum mengetahui kemungkinan adanya penumpang nakal di baliknya.

Tak lama kemudian, pesawat Air France 55 dari Dulles Washington International ke Bandara Charles de Gaulle di Paris dialihkan ke Bandara di Halifax, Nova Scotia, Kanada. Sumber pemerintah juga menyatakan, ada ancaman bom, namun tak diketahui pasti apakah orang yang sama berada di balik kedua ancaman bom.

"Beberapa lembaga penegak hukum tengah menyelidiki potensi ancaman yang menyebabkan pesawat dialihkan," ucap Agen FBI Todd Palmer dari Divisi Salt Lake City.

"Tidak ada pesawat militer AS yang dikerahkan menanggapi insiden Air France," ucap juru bicara North American Aerospace Defense Command (NORAD), Preston Schlachter.

"Pengalihan penerbangan adalah respons yang paling tepat untuk ancaman bom," kata analis keamanan nasional CNN Juliette Kayyem. "Saya pikir hal ini harus ditanggapi dengan serius, sampai ada penjelasan terkait validitas ancaman bom."

Penumpang Diinvestigasi FBI

Salah satu penumpang, Trevor Moran mengaku terkejut ketika diberitahu pilot harus melakukan pendaratan darurat.

"Ada bus besar ketika kami mendarat, kami semua dibawa pergi," kata pria yang menuju Paris dari Los Angeles untuk syuting video musik di Penerbangan 65.

"Kemudian semua orang di pesawat menunggu di lobi bandara. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi," tambah Moran.

Keith Rosso, yang berada di penerbangan yang sama, mengatakan ia baru saja selesai makan malam ketika staf penerbangan tiba-tiba mengambil nampan dan mengaatakan, pesawat akan mendarat karena kondisi terbang tidak aman.

"Penerbangan 55 kemudian dilakukan pemeriksaan bagasi untuk mencari bahan peledak," posting kepolisian Royal Canadian Mounted melalui Twitter.

Ancaman bom di penerbangan Paris ini terjadi selang 4 hari setelah teror Prancis yang menelan korban 129 orang. Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. (Tnt/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya