AS Rilis Hasil Otopsi 'Mencurigakan' Ajudan Putin

Ia tewas di Washington akibat luka dari benda tumpul ditemukan di kepala, sementara leher, kaki, dan lengan terdapat luka trauma.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 11 Mar 2016, 11:33 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2016, 11:33 WIB
Mantan Ajudan Presiden Rusia Ditemukan Tewas di Kamar Hotel
Mantan ajudan Presiden Rusia Vladimir Putin, Mikhail Lesin. (Reuters)

Liputan6.com, Washington, DC - Pihak otoritas AS baru saja mengeluarkan hasil otopsi kematian orang dekat Presiden Rusia, Vladimir Putin. Mikhail Lesin, yang tewas setahun lalu di Washington DC, ternyata akibat dari luka dalam akibat benda tumpul dan trauma.

Luka trauma itu ditemukan di leher, torso, lengan, kaki. Hal itu diungkapkan oleh ketua koroner dari Washington DC setelah otopsi post-mortem Lesin.

"Kantor Chief Medical Examnier (OCME) dengan ini mengeluarkan penyebab kematian Mikhail Lesin... Penyebab Kematian: Luka dalam di kepala akibat benda tumpul," tulis pernyataan itu.

"Luka trauma juga ditemukan di leher, torso, tubuh bagian atas dan bawah," lanjut pernyataan itu.

Pria berusia 57 tahun itu ditemukan tewas di hotel Dupont Circle, di pusat kota pada 5 November 2015. 

Lesin ada mantan menteri media Rusia, dan orang kuat di balik Gazprom-Media Holding grup. Setelah kematian, anggota keluarga menyebutkan Lesin tewas akibat serangan jantung.

Kendati demikian, ketua penyidik koroner enggan memberikan detail lebih lanjut.

Sementara itu, juru bicara kepolisian Dustin Sternbeck mengatakan, kasus tewasnya orang dekat Putin itu masih dalam penyidikan, seperti dilansir dari BBC, Jumat (11/3/2016).

Namun, Sternbeck enggan menyimpulkan hasil post-mortem Lesin adalah aksi kriminal.

Pihak Rusia menginginkan klarifikasi dari AS mengenai hasil otopsi.

"Moskow kini berharap klarifikasi dari Washington yang dilengkapi data relevan serta resmi mengenai kemajuan investigasi terkait kasus kematian Lesin," ungkap juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova.

Spekulasi

Kematian orang terdekat Putin ini banyak mengundang spekulasi. Bahkan tak sedikit yang membandingkan dengan kematian mantan anggota FSB Aleksandr Litvinenko, yang dipercaya tewas akibat racun polonium yang diduga dilakukan oleh Kremlin.

Lesin dicurigai telah dimata-matai pihak FBI karena aset propertinya yang luar biasa di Los Angeles. Salah seorang senator dari Mississippi, Roger Wicker bahkan telah meminta investigasi terhadap Lesin karena kekayaannya yang mengundang tanda tanya besar.

"Bagaimana mungkin, seorang pegawai negeri seperti Lesin membeli properti seharga US$28 juta?" kata Wicker pada 2014.

Ia khawatir pembelian properti itu melibatkan sejumlah orang-orang dan grup yang berada dalam daftar sanksi AS.

Senator Wicker juga mengatakan bahwa Lesin adalah orang di balik Kremlin yang menyensor sejumlah media independen di Rusia.

Lesin adalah salah seorang figur paling berpengaruh dalam pembentukan media di Rusia. Ia bekerja sebagai ajudan Putin selama 2004-2009. Ia juga orang di balik pembentukan kanal berita Russia Today atau RT News.

Lesin undur diri dari Gazprom-Media pada 2014. Setelah kematiannya, Putin dalam pernyataan berkabungnya mengatakan kontribusi luar biasa Lesin terhadap media di Rusia.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya