Liputan6.com, Beijing - Beberapa waktu lalu, Semenanjung Korea 'diributkan' dengan 13 pembelot pekerja dari Korut ke Korsel. Setelah banyak menonton drama Korea dan mengakses internet, mereka sadar menjadi korban cuci otak rezim Kim Jong-un.
Pihak Korea Selatan saat itu enggan membeberkan dari mana 13 pembelot itu datang, karena tak ingin menggangu hubungan dengan negara pihak ketiga tempat mereka bekerja -- di badan usaha milik rezim Kim Jong-un itu.
Advertisement
Baca Juga
- Kisah Pilu Budak di Australia: Tidur dengan Anjing di Kolong Meja
- Rekaman Menakjubkan Iguana 'Godzilla' di Samudra Pasifik
- Bocorkan Rahasia ke China dan Taiwan, Tentara AS Diduga Mata-mata
Namun, dalam momen langka ini, China membocorkan bahwa 13 warga Korut itu bekerja di restoran Korea di Tiongkok. Mereka pun meninggalkan negeri Tirai Bambu secara legal.
Juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan 13 orang itu memiliki dokumen legal untuk keluar dari Tiongkok.
Sebelumnya, China nyaris selalu melihat warga Korut yang kabur menyeberang perbatasan sebagai pendatang haram dengan latar belakang ekonomi. Oleh sebab itu, mereka lantas mengembalikan kembali ke Pyongyang.
Namun kali ini tidak.
Kelompok 13 orang itu kini berada di Korea Selatan. Di Negeri Gingseng itu mereka memperoleh bantuan dan paket penyesuaian diri bagi para pembelot Korut.
Korsel mengumumkan kelompok pembelot itu pada Jumat lalu, dan mengatakan kedatangan dalam jumlah cukup besar begitu mengagetkan.
Sangat tidak lazim bagi China dan Korea Selatan membicarakan para pembelot di depan publik.
Namun, juru bicara pemerintah China Lu Kang, mengatakan 13 warga Korut itu ditemukan di perbatasan Tiongkok dengan paspor yang masih berlaku pada 6 April lalu.
"Itu penting karena tak seperti pembelot lainnya, mereka ini punya dokumen pribadi dan masuk serta ingin keluar dari China secara legal," kata Kang seperti dilansir dari BBC, Selasa (12/4/2016).
Berbagai laporan media mengatakan 13 orang itu kemungkinan besar pekerja restoran Korut, di Danang, Vietman yang tutup.
Sejauh ini 29 ribu pembelot Korea Utara meninggalkan negerinya semenjak Perang Korea berakhir. Banyak dari mereka menyeberang ke China
Sementara kebijakan China yang menahan dan mengembalikan pembelot ke Korut, di mana mereka akan mendapat ancaman hukuman-- telah mendapatkan kritikan pedas karena melanggar konvensi pengungsi.
Korut memiliki 130 restoran di luar negeri, kebanyakan di Asia. Staf yang bekerja biasanya dipilih dari keluarga yang setia kepada pemimpin rezim.
Restoran-restoran itu merupakan salah satu penghasil devisa utama bagi negeri yang mengisolasikan dirinya sendiri tersebut.