Liputan6.com, Pyongyang - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un melarang pesta pernikahan dan pemakaman menjelang persiapan Kongres Partai Pekerja. Acara yang digelar setelah 36 tahun itu rencananya akan memahkotai Kim Jong-un sebagai supreame leader.
Pemimpin berusia 33 tahun itu mengharapkan kongres akan memperkuat kepemimpinannya dan secara formal akan mendeklarasikan negaranya sebagai negeri penghasil senjata nuklir. Demikian dilansir dari Mirror, Selasa (2/5/2016).
Baca Juga
Â
Advertisement
Baca Juga
Menjelang kongres 6 Mei mendatang, aparat Korut makin memperketat keamanan di ibukota, Pyongyang termasuk menutup akses untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
Seluruh pesta pernikahan dan pemakanan bahkan harus ditunda sampai kongres selesai.
"Pengetatan keamanan makin terlihat untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan," kata juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, Cheong Joon-hee.
"Di masa lalu, Korut juga melakukan hal yang sama jika mereka menggelar pesta besar di antaranya menutup perbatasan China," kata Cheong lagi.
Kongres rencananya akan digelar pada 6 Mei mendatang dan berlangsung hingga 5 hari. Ribuan delegasi rencananya akan datang ke Pyongyang.
Selain memahkotai dirinya, Kim Jong-un akan melakukan sejumlah uji coba nuklir lagi.