Menuai Hujatan, Perusahaan Pembuat Iklan Rasis Meminta Maaf

Setelah menuai hujatan netizen, perusahaan Qiaobi mengeluarkan permintaan maaf dan menghapus jejak iklan detergen tersebut secara online.

oleh Citra Dewi diperbarui 31 Mei 2016, 15:31 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2016, 15:31 WIB
Iklan detergen asal China yang menuai kontroversi
Iklan detergen asal China yang menuai kontroversi (Qiaobi).

Liputan6.com, Beijing - Beberapa waktu lalu para netizen dihebohkan dengan sebuah iklan detergen asal Tiongkok yang dinilai sangat rasis.

Iklan tersebut menampilkan seorang pria keturunan Afrika, dengan pakaian putih yang ternoda oleh cat, sedang menggoda seorang gadis cantik.

Ketika mendekat ke perempuan tersebut, mulut sang pria justru dijejali kapsul sabun pembersih. Lelaki itu kemudian dimasukkan paksa ke mesin cuci.

Kemudian wanita itu duduk di atas mesin cuci sementara sang pria terdengar berteriak di dalamnya. Ketika pintu mesin dibuka, muncul pria berwarna kulit lebih terang mengenakan kaus bersih berwarna putih.

Dikutip dari CNN, Senin (30/5/2016), perusahaan di balik iklan detergen tersebut, Qiaobi, mengeluarkan permintaan maaf. Namun mereka mengatakan bahwa media internasional membesar-besarkan reaksi.

"(Karena) kerugian yang dirasakan oleh anggota komunitas etnis Afrika sebagai akibat dari iklan dan dramatisasi opini publik, dengan ini kami menyampaikan permohonan maaf kami. Dan kami sangat berharap bahwa pengguna internet serta media tak membesar-besarkannya," ujar Qiaobi dalam sebuah pernyataan.

"Kami sangat menentang dan mengutuk diskriminasi rasial," ia menambahkan.

Perusahaan juga mengatakan telah menghapus jejak iklan tersebut secara online dan berharap bahwa pengguna internet dan media tak melanjutkan beredarnya iklan tersebut.

Sejak diunggah di situs berbagi video, iklan tersebut sudah ditonton sebanyak hampir 7 juta kali.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya