Liputan6.com, Paris - Amerika Serikat (AS) memperingatkan kemungkinan terjadinya serangan teroris pada kejuaraan sepakbola Eropa 2016 di Prancis. Acara ini dijadwalkan akan digelar mulai dari 10 Juni hingga 10 Juli mendatang.
"Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Eropa di musim panas akan menjadi target yang lebih besar untuk teroris," sebut Departemen Luar Negeri dalam pernyataannya seperti dikutip CNN, Selasa (1/6/2016).
Baca Juga
Serangan teroris disebut bisa terjadi di lokasi wisata, restoran, pusat komersial dan transportasi selama kejuaraan sepakbola berlangsung.
Advertisement
Dalam travel alert-nya bagi warga AS, Kementerian Luar Negeri AS menyebut kemungkinan serangan teroris tak hanya terjadi di Prancis, namun seluruh wilayah Eropa.
Tak hanya kejuaraan sepakbola, namun peringatan juga muncul terkait dengan penyelenggaraan Tour de France dan the Catholic Church's Youth Day di Krakow, Polandia. Kedua ajang ini diperkirakan akan menarik 2,5 juta pengunjung.
Menanggapi peringatan tersebut, seorang mantan pejabat AS, Shamila Chaudhary mengatakan, adalah praktek standar bagi AS untuk mengeluarkan peringatan bagi setiap tempat yang diduga akan menjadi sasaran serangan teroris, termasuk Eropa.
"Saya pikir orang-orang Eropa sendiri telah menolak isu terorisme dalam negeri mereka," ujar Chaudhary.
Seorang mantan kepala kontraterorisme M16, Richard Barrett mengatakan, AS kerap mengeluarkan peringatan terkait isu serupa karena mereka berkewajiban memberi tahu orang-orang, bukan memastikan apa yang akan terjadi.
Namun peringatan yang dikeluarkan AS itu disebut Barret masih simpang siur. "Mereka bicara tentang seluruh Eropa," ujarnya.
Pejabat kontraterorisme di Kementerian Luar Negeri AS yang juga mantan pejabat CIA, Henry Crumpton, mengatakan, "pernyataan itu mungkin hanya merespon sinyal dan keributan," tutur Crumpton.
Tak hanya AS, namun Kementerian Luar Negeri Inggris juga mengeluarkan peringatan tingginya potensi ancaman serangan teroris di Perancis.
Ketika disinggung apakah pernyataan itu sebagai reaksi atas peringatan AS sebelumnya, Inggris tidak menjawab secara jelas. Mereka mengatakan peringatan itu ditujukan bagi penonton kejuaraan sepakbola.
Prancis sendiri telah memperpanjang keadaan darurat, termasuk ketika kejuaraan sepakbola tengah berlangsung. Negara itu kabarnya akan menggunakan drone sebagai upaya antisipasi atas berbagai isu keamanan.
Lebih dari 90.000 polisi, tentara dan agen keamanan swasta dilibatkan dalam mengamankan pelaksanaan kejuaraan sepakbola itu. Sekitar satu juta orang diperkirakan akan memadati area kejuaraan sepakbola.
Prancis sejak beberapa waktu lalu telah menetapkan kondisi darurat menyusul serangan kelompok teroris ISIS pada November tahun lalu. Serangan yang terjadi di dekat stadion, tempat konser dan restoran itu menyebabkan 130 orang tewas dan banyak orang terluka.
Sementara itu, masih segar ingatan kita ketika Maret lalu ledakan bom bunuh diri mengguncang Belgia, menyebabkan 32 orang tewas dan sejumlah lainnya terluka.