Ancaman Bom di Pusat Perbelanjaan, Brussel Siaga Teror

Tersangka yang ditangkap di Brussel dikabarkan mengenakan sabuk penuh bahan peledak.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 21 Jun 2016, 14:04 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2016, 14:04 WIB
Pusat perbelanjaan City 2 di Brussel diancam teror
Pusat perbelanjaan City 2 di Brussel diancam teror (Wikipedia)

Liputan6.com, Brussel - Seorang pria ditahan di tengah operasi antiterorisme yang dilakukan di Ibukota Belgia, Brussel.

Seperti dikutip dari Breaking News BBC, Selasa (21/6/2016), operasi dilakukan segera dipicu peringatan bom di sebuah pusat perbelanjaan di Brussel.

Seperti dikutip dari Russia Today, tersangka yang ditangkap dikabarkan mengenakan sabuk penuh bahan peledak. Namun, seperti dikutip Reuters, sumber aparat keamanan menyebut, tak ada bahan peledak yang ditemukan dalam tubuh pria tersebut.

Polisi diberi informasi terkait 'situasi mencurigakan' pada Selasa pagi. "Polisi mendapatkan informasi tentang 'situasi mencurigakan' sekitar pukul 05.30," kata Ilse Van de Keere, juru bicara  Kepolisian Brussels-Ixelles.

Jalanan di dekat pusat perbelanjaaan City 2 telah ditutup sebagai langkah pencegahan. Pun dengan Jardin Botanique Boulevard dan stasiun subway Rogier.

"Perimeter keamanan telah diberlakukan. Dan unit SEDEE (angkatan bersenjata Belgia) telah berada di lokasi. Operasi sedang berlangsung."

Perdana Menteri Belgia Charles Michel segera membatalkan sejumlah agendanya. Kepada program RTL, ia mengatakan, "situasi yang berlangsung sungguh mencurigakan."

Sebelumnya, teror pernah melanda teror. Pada Selasa 22 Maret 2016, bom meledak di Bandara Brussel yang menewaskan 14 orang.

Sekitar 90 menit kemudian, ledakan terjadi di stasiun kereta bawah tanah di Brussel, merenggut 20 nyawa. 

Teror mematikan terjadi setelah penangkapan tersangka utama serangan Paris pada November 2015 lalu, Salah Abdeslam di Belgia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya