Liputan6.com, Jakarta - Bocah obesitas asal Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Arya Permana, menjadi sorotan belakangan ini. Tak hanya dari Tanah Air, tapi juga dunia.
Media-media asing ternama menyorot Arya Permana, memberitakannya sebagai bocah terberat di dunia. 'Gelar' itu disandangnya, sebab bobot tubuh mencapai 140 kilogram di usianya yang baru menginjak 10 tahun.
Padahal seharusnya, untuk bocah seusia Arya, berat badan normal hanya 20 hingga 25 kilogram.
Advertisement
Beberapa media menyebut berat badan Arya mencapai 182 hingga 190 kg.
Penampakan bocah obesitas itu menghiasi berbagai media Inggris seperti Metro.co.uk, Telegraph dan Daily Mail. Laman Australia News.com.au pun turut mengangkat kisahnya," This is the world’s heaviest child," tulis situs dari Negeri Kanguru tersebut.
Dengan judul "Fears for morbidly obese boy, aged 10", Telegraph mengupas kisah Arya yang memiliki kelebihan berat badan. Sementara cerita bertajuk "World’s fattest child, 10, put on crash diet to save his life" dimuat di Metro.co.uk.
"Arya, bocah dari Provinsi Jawa Barat di Indonesia, telah putus sekolah karena ia tidak bisa lagi berjalan dan ibunya, Rokayah mengatakan putranya terus-menerus lapar," tulis Daily Mail.
Kabar terakhir, Arya kini mulai makan beras merah dengan harapan bisa mengendalikan berat badannya.
"Tidak ada ibu yang ingin anaknya berhenti makan. Tapi saya kesulitan, untuk itu saya mulai memberikan beras merah. Saya tidak yakin apakah ini membantu, tapi ini adalah satu-satunya yang dapat saya lakukan untuk menghentikan tubuhnya lebih besar," kata Rokayah, Kamis (30/6/2016).
Arya memang tidak seperti anak lainnya. Dia selalu kelaparan dan makan lima kali sehari.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.