Liputan6.com, Liuzhou - Sebuah universitas di China 'banjir' keluhan tentang kurangnya AC di asrama siswa mereka, dengan memesan potongan besar es untuk mendinginkan suhu di sana.
"Lushan College - di selatan kota Liuzhou - akhirnya membawa sebuah truk berisi balok es setiap malam karena suhu atas 35C," demikian dilaporkan Beijing News yang dikutip dari BBC, Selasa (5/7/2016).
"Perguruan tinggi yang merupakan bagian dari Universitas Sains dan Teknologi Guangxi menghabiskan 5.000 yuan atau sekitar Rp 9,8 juta untuk total 28 ton es," kata laporan itu.
Advertisement
Tak lama kemudian, potret siswa kampus memotong balok es besar dan mengisi ember dengan pendingin alami itu lalu kembali ke asrama beredar di dunia maya.
Salah satu siswa mengatakan kepada China News Service, dia akan menggunakannya untuk mendinginkan minuman. Sementara di media sosial merebak postingan dari sebagian besar mahasiswa, yang menyatakan bahwa pihak universitas sebenarnya hanya perlu memasang beberapa Air Conditioning (AC).
"Ini bukan solusi permanen," kata salah satu orang di situs microblogging China, Sina Weibo.
Lainnya menunjukkan bahwa situasi penanganan panas itu jauh dari unik, karena kebanyakan universitas di wilayah tersebut memang tidak memiliki pendingin udara.
Tapi seorang lainnya setuju dengan langkah pihak kampus untuk menurunkan suhu ruangan asrama. "Saya pikir ini sangat baik, itu ramah lingkungan."
Menurut seorang pejabat universitas, pihak kampus tak bisa memasang AC karena jaringan listrik lokal tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk mengatasi permintaan tambahan. Sehingga es adalah solusi sementara.
Dalam beberapa pekan terakhir, mahasiswa di universitas lain mengeluh tentang suhu terik yang membuat lingkungan di blok tempat tinggal mereka tidak nyaman. Beberapa orang bahkan sampai memilih untuk tidur di luar, sementara yang lain foto bersama dan diposting secara online untuk menunjukkan bagaimana mereka mengalahkan panas menggunakan hashtag #UniDormsWithoutAirCon.