Kisah Dua 'Putri Duyung' di Dunia Nyata

Mereka bahkan berenang bersama-sama dengan kura-kura, ikan, ikan pari dan seekor hiu sepanjang 3,6 meter dari spesies yang jinak.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 09 Jul 2016, 08:20 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2016, 08:20 WIB
Mermaids (0)
Mereka bahkan berenang bersama-sama dengan kura-kura, ikan, ikan pari dan seekor hiu sepanjang 3,6 meter dari spesies yang jinak. (Sumber Krystal Huff/PA Real Life)

Liputan6.com, Perth - Dua orang sahabat sama-sama terobsesi dengan putri duyung dalam kisah The Little [Mermaid](2535633 "") garapan Disney. Tidak tanggung-tanggung, mereka kemudian menjadikan peran sebagai putri duyung menjadi karier mereka.

Sewaktu masih kecil, dua wanita dari Australia bernama Jessica Bell (26) dan Amelia Lassetter (30) sama-sama menggemari kisah klasik Disney tersebut dan menontonnya berulang-ulang. Mereka pun membayangkan akan menjadi putri duyung di suatu hari kelak.

Sekarang, Mermaid Jess dan Mermaid Amelia menyuguhkan pertunjukan di pantai-pantai dan akuarium-akuarium setempat, lengkap dengan ekor silikon seberat 15 kg dengan harga US$2.000 (Rp 26,4 juta).

Jessica dan Amelia menggunakan media sosial untuk memberitahukan jadwal dan tempat pertunjukan mereka berikutnya. 

Dikutip dari Daily Mail pada Jumat 8 Juli 2016, Jessica memang dibesarkan dekat laut di kota Perth.

"Kami mencintai lautan, sehingga memutuskan untuk mengupayakan kegemaran kami. Beruntung sekali bertemu dengan seseorang dengan minat yang sama. Sungguh istimewa ketika melakukannya bersama dengan sahabat terbaik, kami sudah seperti saudara," kata Jessica. 

Mereka bahkan berenang bersama-sama dengan kura-kura, ikan, ikan pari dan seekor hiu sepanjang 3,6 meter dari spesies yang jinak. (Sumber Krystal Huff/PA Real Life)

"Kaki kami sampai menebal karena ekor yang kami pakai, tapi itu sepadan. Berbeda dengan tokoh Ariel, kami menukar kaki-kaki kami dengan sirip."

"Anak-anak yang menonton kami berenang menyangka kami benar-benar putri duyung. Sungguh suatu keajaiban. Saya katakan kepada mereka bahwa mereka dapat menjadi siapapun yang mereka mau jika bisa berimajinasi. Amelia dan saya menjadi putri duyung karena kami meyakininya."

Amelia sendiri berasal dari Cornwall dan juga jatuh cinta kepada lautan saat pindah ke Perth pada usia 12 tahun.  

"Kami tinggal di tempat yang sangat menggemari laut, jadi tidak heran kalau kami jadi sangat tertarik," ujar Amelia. 

"Barbara, ibu saya, membawa saya ke pantai setiap hari dan saya bermain-main dalam air. Sewaktu masih anak-anak, saya mengunjungi akuarium setiap minggu dan sekarang saya kerja di sana."

Mereka bahkan berenang bersama-sama dengan kura-kura, ikan, ikan pari dan seekor hiu sepanjang 3,6 meter dari spesies yang jinak. (Sumber PA Real Life)

Bertemu di Kampus

Mereka berdua pertama kali bertemu ketika sedang kuliah seni visual dan fotografi di Edith Cowan University, Australia Barat, pada 2008. Menurut Jessica, mereka seirama secara artistik sehingga sering mengerjakan proyek seni bersama-sama.

Selama berkuliah, Jessica menjadi tertarik kepada fotografi bawah air. Pada 2011, Amelia didandani sebagai putri duyung untuk keperluan fotografi di pantai lokal. Orang-orang yang menyaksikan mereka begitu tekesan sehingga Amelia kemudian meneruskan bergaya putri duyung selagi difoto oleh Jessica.

Mereka bahkan berenang bersama-sama dengan kura-kura, ikan, ikan pari dan seekor hiu sepanjang 3,6 meter dari spesies yang jinak. (Sumber PA Real Life)

Enam bulan kemudian, Amelia hamil dan proyek tersebut harus ditunda. Tapi, pada Agustus 2013, setelah mendapatkan bayi kembar, ia kembali dengan ekor ikannya dan membujuk Jessica untuk ikut bergaya sebagai putri duyung.

"Pada awalnya, saya berada di belakang panggung. Tapi setelah memiliki anak, ia membujuk untuk bersama-sama melakukan hal yang kami sukai. Saya tersadar untuk juga hadir di sana. Amelia dan saya akhirnya tak terpisahkan lagi."

Setelah mereka mengunggah perincian tempat keberadaan mereka di media sosial, ratusan orang hadir menonton. Menurut Jessica, orang-orang menganggapi secara positif, baik secara langsung maupun daring.

Pada awalnya, mereka membuat sendiri ekor mereka dari bahan plastik, tapi sekarang mereka sudah cukup sukses sehingga sanggup membeli ekor seharga US$2.000 yang terbuat dari silikon berbentuk seperti kulit naga.

Mereka bahkan berenang bersama-sama dengan kura-kura, ikan, ikan pari dan seekor hiu sepanjang 3,6 meter dari spesies yang jinak. (Sumber PA Real Life)

Belakangan ini, pasangan itu melakukan pertunjukan dalam acara ulang tahun sambil mengajarkan anak-anak cara berenang seperti putri duyung dan pementasan di akuarium dengan gaya puntiran dan membalik.

Dua putri duyung itu bahkan berenang bersama-sama dengan kura-kura, ikan, ikan pari dan seekor hiu sepanjang 3,6 meter dari spesies yang jinak. Setelah berlatih 'free diving', suatu teknik menyelam di kedalaman yang melatih orang menahan nafas dalam air, pasangan itu mulai melakukan atraksi dan akrobat bawah air.

Dalam acara, mereka juga mendidik anak-anak tentang keindahan lautan dan kehidupan laut. Bicara soal hubungan kerja, Jessica mengatakan, "Pertemanan kami bersifat khusus. Kami sudah seperti sesama saudara. Senang menjadi putri duyung bersama dengan terbaik saya, jadi terasa emosional."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya