Ini yang Harus Dilalui Timor Leste untuk Bergabung dengan ASEAN

Serangkaian proses harus dilalui Timor Leste sebagai proses integrasi dengan ASEAN.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 21 Jul 2016, 18:11 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2016, 18:11 WIB
Ilustrasi Timor Leste
Ilustrasi Timor Leste (World Bank)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, isu Timor Leste akan menjadi anggota ASEAN terus mengemuka. Namun proses integrasi itu terkesan jalan di tempat.

Menanggapi hal tersebut Direktur Mitra Wicara Antar Kawasan ASEAN, Derry Aman angkat bicara. Dia mengatakan, tak benar jika ada anggapan prosesnya tidak berjalan.

"Proses memang panjang dan bisa dikatakan bagi yang tidak menangani secara langsung itu berjalan di tempat ya saya tidak menyalahkan ada yang beranggapan seperti itu, tapi kenyataannya sebenarnya proggres ada," sebut Derry dalam press briefing Kemlu, Kamis (21/6/2016).

Derry menegaskan proses itu terus berjalan namun memakan waktu yang cukup panjang.

"Proses itu tetap berjalan, tetap ada, dan tetap hidup. Karena proses itu melibatkan pihak di luar ASEAN yaitu yang terakhir masing-masing pilar politik, keamanan, ekonomi dan sosbud diberikan mandat melakukan studi independen, berarti melibatkan pihak ketiga," ucap Derry.

"Yang saya ketahui bahwa ekonomi, politik, keamanan sudah selesai kalau sosbud yang masih ditunggu, selama ketiga studi dari masing pilar belum selesai ke selanjutnya tak bisa dilaksanakan," jelas Derry.

Oleh sebab itu, saat ini yang bisa dilakukan hanya menunggu semua mekanisme dan studi selesai. Setelah itu proses masih akan berlanjut ke tahapan selanjutnya.

"Kita harus tunggu ketiga itu selesai dan dilakukan pembahasan masing-masing pilar kemudian mereka akan menyampaikan rekomendasi terhadap studi nanti itu dibahas secara komprehensif sehingga akhirnya akan ada mekanisme dilaporkan kepada Menlu (negara-negara) ASEAN untuk nantinya kalau pembahasan positif, KTT bisa memutuskan menerima Timor Leste atau tidak. Kalau iya kapan dan kalau tidak catatannya apa," jelasnya.

"Tidak akan secepat yang kita harapkan, memerlukan analisa dan studi mendalam serta komprehensif. Yang perlu saya tekankan proses itu berlangsung dan Indonesia mengawal proses," ujar Derry.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya