Di Kota Ini Bunda Teresa 'Menemukan' Tuhan

Sebelum proses kanonisasi, Bunda Teresa telah mendapat beatifikasi pada 2003.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 04 Sep 2016, 15:11 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2016, 15:11 WIB
Bunda Teresa dikelilingi anak-anak
Bunda Teresa dikelilingi anak-anak (ABC News)

Liputan6.com, Sembilan belas tahun setelah kematiannya tepatnya pada 4 September waktu Vatikan, Bunda Teresa akan dikanonisasi menjadi Santa Teresa dari Kolkata atau St. Teresa of Kolkata. Biarawati keturunan Albania itu melalui sebuah proses 'panjang'.

Bunda Teresa diketahui sempat mengalami masa kegelapan dan krisis kepercayaan kepada Tuhan sebelum akhirnya ia mendapatkan 'panggilan'. Dan seperti dilansir dari NBC News, Minggu (4/9/2016) adalah sebuah kota kecil di Kosovo, Letnica yang menjadi tempat datangnya ilham itu.

Di kota itu pula, sang ayah sebelumnya telah membangun sebuah gereja kecil yang kelak menjadi tempat perlindungan dan 'penyembuhan' baik secara spiritual maupun fisik. Orang dekat keluarga Teresa, Vicar Don Lush Gjergji menceritakan bahwa sang biarawati ketika itu mengalami pergulatan batin yang hebat di mana pada akhirnya 'Tuhan memenangkan pertempuran itu'.

"Dia mengatakan "menyerahkan" diri kepada Tuhan pada Agustus 1928 ketika itu ia memutuskan untuk menjadi seorang misionaris yang akan menolong orang miskin di seluruh dunia," ujar Don Lush Gjergji.

Sebelum proses kanonisasi, Paus Fransiskus telah mengakui dua mukjizat yang dimiliki Bunda Teresa. Ini adalah bagian dari proses pembuktian bahwa kandidat telah menjalani kehidupan dengan kebijakan heroik sehingga ia layak mendapat gelar santa.

Salah satu mukjizatnya adalah pada 2008 di mana ia menyembuhkan seorang pria Brasil yang menderita tumor otak, Marcilio Andrino Haddad. Ketika itu dokter sudah memvonis tak ada harapan atas pria itu.

Bunda Teresa yang terlahir dengan nama Agnes Gonxha Bojaxhiu meninggal dunia pada 1997 di usia 87 tahun. Pada 2003, oleh Paus Yohanes Paulus II ia diberikan beatifikasi, langkah pertama untuk dinobatkan sebagai santa.

Namanya tak hanya harum di kalangan umat Katolik, namun ia juga dikenang sebagai tokoh penting kemanusiaan. Hal itu lah yang membuatnya diganjar Nobel Perdamaian pada 1979.

Selain nilai-nilai kebajikan, warisannya yang tak kalah penting adalah Misionaris Cinta Kasih -- lembaga amal yang memiliki hampir 4.000 biarawati dan menopang sekitar 600 panti asuhan, terus menjadi harapan bagi kaum papa.

Simak video terkait kanonisasi Bunda Teresa berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya