Liputan6.com, Jakarta Event Food and Beverage Trade Week 2016 di Melbourne, Australia ternyata juga menarik perhatian sejumlah perusahaan Indonesia.
Informasi yang diperoleh Liputan6.com, mereka mencari produk, bahan makanan dan minuman yang dapat kembali dijual Indonesia.
Baca Juga
Top 3 Berita Hari Ini: Wamen Pariwisata Minta Maaf Usai Diprotes karena Angkat Lagi Wacana Wisata Halal di Bali
Remaja Australia Diprediksi Banyak yang Libur Nataru di Bali, Diperingatkan Soal Asuransi dan Hormati Budaya Lokal
Cassius Buaya Penangkaran Terbesar di Dunia Mati Usia 110 Tahun dengan Bobot Nyaris 1 Ton
"Ada 14 perusahaan 24 perwakilan dari Indonesia yang datang ke sini. Biasanya mereka mencari susu, daging, dan buah-buahan untuk kemudian kembali dijual di pusat perbelanjaan premium yang ada di Indonesia," ucap Direktur Agribisnis Pemerintahan Victoria untuk perwakilan Indonesia, Roy Simanjuntak di Hotel Grand Hyatt, Melbourne, Australia kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Advertisement
"Buah menjadi komoditas barang paling laris di sini. Pembeli atau pengusaha Indonesia biasanya membeli anggur dan pir," imbuh Roy.
Menurut Roy, produk olahan Victoria juga menjadi incaran para distributor dari Indonesia.
"Ada cheese, mozarella. Lalu ada muesli. Prospek penjualannya pun cukup bagus di Indonesia. Victoria bisa dibilang pusat makanan di sini," paparnya.
Food and Beverage Trade Week 2016 yang berlangsung di Melbourne Convention and Exhibition Centre diselenggarakan pada 14 hingga 16 September 2016. Menampilkan hasil produk baik pertanian maupun olahan dari Victoria.
Di sela-sela pameran, para buyer atau distributor yang ikut serta dalam acara tersebut melakukan pertemuan dengan beberapa pengisi stand.
Ada 1.500 perusahaan pertanian dan peternakan asal Victoria yang memperkenalkan hasil produksi mereka.
Negara bagian Victoria di Australia ini merupakan salah satu daerah penghasil produksi pertanian dan peternakan terbesar di Australia. Setiap tahunnya, mereka dapat mengekspor hasil produksi mereka hingga 4,8 miliar ton. Produksi terbesar mereka ialah produk berbahan dasar susu.