Toko Ini Bayar Pegawainya dengan Tanah 1 Hektar, Tertarik?

Toko yang berlokasi di sebuah pulau kecil itu sedang mencari pegawai dan menjanjikan tanah seluas 1 hektar sebagai gajinya.

oleh Citra Dewi diperbarui 20 Sep 2016, 11:22 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2016, 11:22 WIB
The Farmer’s Daughter Country Market merupakan toko yang berlokasi di Pulau Cape Breton
The Farmer’s Daughter Country Market merupakan toko yang berlokasi di Pulau Cape Breton (Facebook)

Liputan6.com, Whycocomagh - Sebuah toko di pulau kecil Kanada dibanjiri ribuan pelamar setelah pemiliknya menawarkan 1 hektar tanah dan pekerjaan kepada siapa pun yang mau pindah ke lokasi tersebut.

Toko bernama The Farmer’s Daughter Country Market di desa Whycocomagh di Pulau Cape Breton, Nova Scotia, mencari pegawai yang mau bekerja di tokonya. Toko itu tak menawarkan gaji besar, melainkan sebidang tanah sebagai gantinya.

Toko yang memasang iklan lowongan kerja di Facebook itu hingga saat ini telah menerima 3.500 pelamar. Mereka sebenarnya telah mempekerjakan penduduk setempat yang sesuai kriteria, namun membutuhkan lebih banyak pelamar.

Dikutip dari Independent, Selasa (20/9/2016), sang pemilik toko itu menawarkan 1 hektar tanah untuk ditinggali para pegawai selama mereka bekerja lebih dari lima tahun.

"Kami membangun bisnis di jantung Cape Breton, banyak pekerjaan, tanah, dan potensi, namun tak ada orang," ujar iklan tersebut.

"Apakah Anda merupakan seseorang yang hidup sederhana, dekat dengan alam, dan bisa menjadi bagian dari komunitas? Kami tak dapat memberimu banyak uang, namun kami menawarkanmu kehidupan menakjubkan."

"Kami mencari orang yang peduli terhadap lingkungan, mau menjadi bagian dari komunitas, dan mau bekerja sama untuk membuat sesuatu yang dapat dibanggakan," jelas iklan itu.

Menurut laporan CTV, pekan lalu sang pemilik toko Sandee Maclean dan Heather Coulombe, mengumumkan bahwa mereka telah mempekerjakan tiga wanita yang akan segera bekerja.

Bukan kali ini saja pulau yang hanya berpenghuni 135.000 orang itu memasang iklan tak biasa untuk meminta orang-orang pindah ke Cape Breton.

Pada Februari lalu, kepala pariwisata Cape Breton, Mary Tulle, mengundang warga Amerika yang takut jika Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS untuk pindah ke pulau tersebut.

"Jangan tunggu sampai Donald Trump terpilih sebagai presiden untuk mencari tempat tinggal baru," ujar website resmi Cape Breton.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya