Liputan6.com, Jakarta - Sebuah survei yang dilakukan terhadap tingkat kebahagiaan pekerja di Asia menunjukkan bahwa sumber tenaga kerja Asia merupakan kelompok yang paling optimistis dalam melihat prospek kerja selama enam bulan masa bertugas.
Sebanyak lebih dari 50.686 pekerja Asia mengikuti proses pengambilan data tersebut -- mayoritas pekerja adalah WNI. Survei itu dilaksanakan oleh JobsDB dan JobStreet.com, di bawah naungan SEEK Asia yang merupakan pasar kerja online terkemuka di Timur.
Pengambilan data didasarkan pada penilaian dengan menggunakan skala 0 hingga 10, dimana 0 digunakan sebagai indikasi 'sangat tidak bahagia', sedangkan 10 mengindikasikan 'sangat bahagia'.
Hasil survei yang dilaksanakan pada Agustus 2016 itu menunjukkan bahwa Indonesia berada pada urutan ke-2, dengan nilai rata-rata 6,16 untuk nilai kepuasan dan kebahagiaan bekerja -- peringkat pertama diduduki oleh Filipina, 6,25.
Penelitian tersebut dipengaruhi oleh hubungan dengan rekan kerja, reputasi perusahaan, kemudahan akses lokasi, serta kenyamanan tempat kerja.
Advertisement
Hasilnya mengatakan bahwa faktor yang paling mempengaruhi kenyamanan bekerja seseorang adalah kemudahan mengakses lokasi kerja.
Sementara itu Singapura menempati posisi terakhir sebagai negara yang memiliki tingkat kenyamanan dan kebahagiaan bekerja di Asia.
Hal tersebut diakibatkan oleh kurangnya pengembangan karir dan kesempatan promosi kerja, buruknya manajemen perusahaan, serta tidak adanya tunjangan dan keuntungan yang didapatkan karyawan.
Dari survei tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ada dua hal yang dilakukan untuk meningkatkan kebahagiaan bekerja: berhenti bekerja dan mencari pekerjaan baru, atau peningkatan gaji.