Liputan6.com, Lisbon - Demi mendapatkan foto selfie yang diharapkan mengundang kekaguman, seorang wisatawan asal Brasil sampai merusak karya seni amat berharga dalam sebuah museum di Lisbon, Portugal.
Pada awal bulan ini, wisatawan itu sedang mengunjungi Museum Nasional Seni Kuno di Lisbon. Ia mencoba melakukan foto selfie dekat dengan patung Saint Michael yang berasal dari Abad ke-18, tapi malah menghancurkannya.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari cntraveler.com pada Senin (14/11/2016), kejadian itu bukan pertama kalinya atau satu-satunya. Pada Mei lalu, seorang turis lain menghancurkan patung lain di Lisbon, juga karena ingin berfoto selfie di atas stasiun kereta di Rossio dalam ibukota.
Laporan Daily Mail melaporkan, turis iseng itu menghancurkan patung Saint Michael buatan tahun 1700-an dan mengunggah foto ke laman Facebook.
"Itulah harga yang harus dibayar demi ongkos gratis masuk museum pada hari Minggu pertama setiap bulan," tulis Daily Mail.
Para pejabat museum mengatakan bahwa mereka melakukan penyidikan atas peristiwa itu. Jika sudah ada tersangka, pria atau wanita, ia dapat didakwa dengan pasal perusakan properti publik.
Antonio Filipe Pimenter, direktur di museum, punya teori tentang caranya pengunjung museum itu menghancurkan patung tanpa langsung ketahuan.
Pada awal tahun, Pimentel memperingatkan tentang kurangnya pegawai penjaga keamanan di museum seperti Museum Nasional Seni Kuno yang dapat membawa akibat-akibat buruk.
“Hanya ada 64 orang untuk 84 ruang pamer yang dibuka untuk umum. Saya sangat yakin, suatu hari nanti ada saja kecelakaan di museum. Hal itu terjadi karena kita menganggap remeh warisan kita.”
Selain masalah kepegawaian, penggila selfie di museum dan tempat-tempat umum lain mengundang keprihatinan di banyak tempat.
Taman Nasional Danau Plitvice di Latvia menjadi tempat kematian seorang turis selfie ketika dua orang nekat keluar dari lintasan aman hanya demi mendapatkan selfie yang menawan.
Seekor bayi lumba-lumba juga mati di Argentina karena para pengunjung pantai rebutan melakukan selfie dengan hewan itu.
Beberapa tempat, misalnya Museum Van Gogh di Amsterdam, Belanda, telah melarang selfie dan segala jenis fotografi untuk mencegah keteledoran dan mengajak orang untuk lebih terlibat dengan tampilan museum.
Namun demikian, tanpa kecukupan jumlah pegawai untuk menegakkan larangan, hal tersebut menjadi kurang efektif sehingga dapat menjurus kepada lebih banyak lagi kecelakaan yang berdampak kepada orang maupun karya-karya seni yang tak ternilai harganya.