Perempuan Ini Jadi Pembawa Berita Berhijab Pertama di Kanada

Ginella Massa merasa bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepadanya.

oleh Citra Dewi diperbarui 29 Nov 2016, 10:51 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2016, 10:51 WIB

Liputan6.com, Toronto - Sebuah stasiun televisi besar di Kanada menunjuk perempuan berhijab pertama untuk menjadi pembawa berita. Perempuan bernama Ginella Massa itu merasa bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepadanya.

Pembawa berita CityNews di Toronto mengatakan kepada The Hollywood Reporter bahwa pekerjaan barunya tersebut merupakan sebuah hal baik untuk kariernya. Massa juga mengakui bahwa itu adalah langkah besar dalam hal keragaman etnis di Kanada.

Ketika ia selesai siaran pada pukul 23.00 pekan lalu, editornya bertanya, "Apakah itu yang pertama?" Massa pun menjawab, "Ya, aku kira iya."

Melalui media sosial, Massa lalu mengucapkan rasa terima kasihnya kepada orang-orang yang telah menyaksikannya membawakan berita.

"Selesai! bersyukur memiliki kesempatan seperti ini di saat ada begitu banyak kebencian dan penghinaan terhadap muslim. Menantikan hari di mana tak menjadi masalah besar bagi seseorang yang terlihat seperti saya untuk membawakan berita," ujar Massa seperti dikutip dari Independent, Selasa (29/11/2016).

Selain menjadi pembawa berita berhijab pertama, Massa juga merupakan reporter berhijab pertama di Kanada ketika ia bekerja di CTV News pada 2015. Ia mengaku menerima banyak komentar positif setelah menulis soal pekerjaannya di Facebook dan Twitter.

"Orang-orang mulai berkata, 'Wow, itu luar biasa, bahwa belum pernah ada yang seperti ini di Kanada'," ujar dia.

"Ini seharusnya tidak menjadi masalah besar," kata dia.

Namun, Massa mengaku bahwa dirinya juga menerima reaksi negatif dari beberapa orang di dunia maya. Ia pun khawatir terhadap teman-teman dan keluarganya atas terpilihnya Donald Trump.

Dalam kampanyenya, Donald Trump sempat menyebut pelarangan muslim untuk memasuki AS dan mendata secara ketat pemeluk Islam.

"Ada ketakutan bahwa kita akan mundur ke belakang, bahwa kita telah membuat begitu banyak kemajuan dalam penerimaan dan toleransi serta memahami satu sama lain. Ini menakutkan untuk berpikir bahwa semua itu bisa terlepas," ujar Massa.

Pengangkatan Massa tak lama terjadi setelah reporter berhijab pertama di Channel 4 News di Inggris, Fatima Manji, dituduh tidak pantas menjadi jurnalis untuk melaporkan serangan teroris di Prancis pada Juli lalu oleh kolumnis surat kabar The Sun, Kelvin Mackanzie.

Manji sempat mengemukakan keluhannya kepada regulator pers, tapi Mackanzie dibebaskan dari kesalahan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya