Liputan6.com, Damghan - Hari ini tepatnya pada tahun 856, guncangan kuat melanda Damghan, Iran. Para ahli memprediksi kekuatan gempa mencapai 7,9 skala Richter (SR).
Akibat gempa bumi itu sungguh mengerikan.
Gempa tersebut melanda wilayah timur laut Iran, episentrum atau pusatnya berada tepat di bawah Kota Demghan.
Advertisement
Saking porak porandanya, kota itu nyaris tak bisa dikenali. Kehancuran juga menjalar ke area di sekitarnya. Sekitar 200 ribu orang meninggal dunia kala itu, 45.096 kematian di antaranya terjadi di Damghan, yang merupakan ibu kota provinsi Persia, Qumis.
Jumlah korban jiwa membuat gempa Iran di Damghan tersebut masuk dalam daftar USGS, sebagai gempa paling mematikan keenam dalam sejarah.
Menurut Cambridge University Press, Sahr-e Qumis begitu rusak parah akibat lindu tersebut. Efek dari gempa masih terlihat di daerah antara Bastam dan Damghan bertahun-tahun setelahnya.
Luas kerusakan sangat signifikan bahkan mencapai ke Alborz, sekitar 350 kilometer (220 mil) dari pusat gempa, termasuk kota-kota seperti Ahevanu, Astan, Tash, Bastam dan Shahrud. Hampir semua desa di daerah itu rusak parah.
Hecatompylos, sekarang disebut Sahr-e Qumis, bekas ibukota Parthia, hancur. Setengah dari Damghan dan sepertiga dari kota Bustam juga demikian kondisinya.
Persediaan air sangat terpengaruh di wilayah Qumis, sebagian karena mata air dan qanat --saluran air-- mengering juga karena longsor membendung aliran sungai.
Gempa mematikan lainnya pernah terjadi di Shensi, China pada 23 Januari 1556 (8 SR), Aleppo 9 Agustus 1138, Sumatra 26 Desember 2004 (9,1 SR). Lalu di Ningxia, China pada 16 Desember 1920 (7,3 SR), Kanto Jepang 1 September 1923.
Pada 5 Oktober 1948, Ashgabat, Turkmenistan juga diguncang gempa dahsyat 7,3 SR. Di Tangshan, China pada 28 Juli 1976 pun lindu hebat pernah terjadi, kekuatannya 7,1 SR.
Gempa dahsyat lainnya pernah mengguncang Haiti pada 12 Januari 2010. Dengan kekuatan 7 SR.
Di belahan Bumi lain pada 22 Desember tahun berbeda, 1956, tercatat sebagai momen gorila pertama lahir di penangkarannya di Ohio, AS. Sementara pada 1989, Gerbang Brandenburg di Jerman kembali dibuka setelah 3 dekade ditutup pihak berwenang.
Saksikan juga video menarik berikut ini: