Liputan6.com, New York - Raksasa teknologi IBM dikenal dengan prediksi-prediksi yang berani tentang masa depan. Baru-baru ini, perusahaan itu menerbitkan dugaan 5 inovasi yang diduga akan memberi dampak terbesar dalam hidup manusia dalam 5 tahun mendatang.
Menurut perusahaan itu, hanya dalam beberapa tahun ke depan, kita akan melihat perkembangan pesat kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI), teleskop yang amat kuat, sensor-sensor cerdas, dan perangkat kedokteran.
Semua itu dengan manfaat mulai dari urusan perawatan kesehatan dan lingkungan hidup, hingga kepada pengertian kita tentang Bumi dan semesta itu sendiri.
Advertisement
Baca Juga
Tentu saja semua ramalan itu berdasarkan kepada perkembangan teknologi dan penelitian yang ada sekarang ini, sehingga bisa lebih banyak lagi yang muncul dalam 5 tahun ke depan.
Dikutip dari Science Alert pada Selasa (24/1/2017), ada baiknya mengingat semua prediksi ini dan membandingkannya nanti pada 2022 untuk memastikan apakah tebakannya tepat.
Melakukan prediksi masa depan memang rumit, tapi semua teknologi yang dibeberkan di sini sudah berkembang pesat sebagaimana dilakukan oleh tim-tim peneliti di seluruh dunia, sehingga hanya masalah menunggu waktu.
1. Komputer Mendeteksi Kesehatan Mental
Kita bisa menduga tentang seseorang berdasarkan cara mereka bicara, misalnya apakah ia sedang bosan, terganggu, dan gundah gulana.
Sebagai manusia, kita belajar mengerti petunjuk-petunjuk tersebut, tapi, kemajuan kemampuan komputer melakukan proses memungkinkan analisis pembicaraan secara lebih berarti.
IBM meramalkan bahwa dalam 5 tahun ke depan, "Apapun yang kita katakan dan tuliskan akan digunakan untuk menjadi indikator kesehatan mental dan keadaan jasmani kita."
Misalnya, gangguan dan penyakit mental seperti Parkinson's dapat diketahui lebih dini menggunakan aplikasi telepon mobil karena penggunaan kalkulasi AI yang dilajukan melalui jejaring cloud.
Semakin dini kita mengetahui keadaan itu, semakin baik cara kita menanganinya.
Mungkin kaitan cara bicara dengan gejala penyakit terdengar dipaksakan, tapi sistem-sistem eksperimen tentang hal itu sudah bermunculan.
Tahun lalu, suati tim dari University of Southern California membuat sebuah program komputer yang mampu mendeteksi variasi-variasi dari pola bicara normal untuk melakukan identifikasi tanda-tanda depresi.
Advertisement
2. Kemampuan Super Mata Manusia
Mata kita adalah suatu perangkat biologis yang luar biasa. Tapi, menurut IBM, kamera-kamera mungil yang digdaya dapat dipadukan dengan kemampuan proses AI secara cepat, sehingga memungkinkan manusia melihat lebih banyak sebelum 2022.
Bukan hanya cahaya yang terlihat sekarang, nantinya mata kita bisa melihat gelombang mikro, gelombang milimeter, dan gambar-gambar merah infra dengan menggunakan perangkat yang cukup kecil untuk dimasukkan dalam saku. Bayangkan kemampuan petugas pemindaian keamanan di bandar, tapi perangkat kita nantinya hanya sebesar telepon genggam.
Dengan menggunakan teknologi sejenis ini, orang bisa segera melihat apakah makanan aman untuk dimakan, dan juga bisa memberikan kemampuan melihat menembus kabur dan hujan kepada mobil-mobil yang mengemudi sendiri.
Perangkat perdana seperti ini sudah bermunculan, misalnya kacamata gelap EnChroma yang dapat membantu orang-orang buta warna untuk melihat secara berwarna.
Sekarang, perangkat demikian memang masih dalam tahap percobaan dan harganya pun mahal. Tapi, sebelum 2022, perangkat ini akan menjadi lazim.
3. Makroskop Untuk Memahami Bumi
Dengan adanya citra-citra dari satelit, kita bisa melihat dari ketinggian ke manapun bagian planet Bumi. Tapi, Google Earth itu hanya sekedar permulaan.
IBM meramalkan kehadiran sistem "makroskop", seperti halnya mikroskop tapi dengan fungsi berlawanan. Sistem baru itu akan menghimpun "semua data rumit planet Bumi secara bersama," sehingga kita bisa melakukan analisa dari beragam perspektif baru.
Teknologi ini bukan hanya memberikan kita lebih banyak data dari satelit-satelit, pengindra cerdas, dan stasiun-stasiun cuaca. Lebih dari itu, sistem demikian memberikan cara-cara yang lebih baik untuk menyusun dan memilah semua data tersebut.
Teknologi itu tidak hanya diterapkan untuk proses-proses alamiah planet Bumi dan sekitarnya. Tapi, semua perangkat, bahkan termasuk lampu rumah dan kulkas, dapat dipelajari menggunakan makroskop di masa depan untuk memprediksi segala hal, mulai dari tren perubahan iklim hingga cara terbaik untuk distribusi pangan ke berbagai masyarakat di seluruh dunia.
Muali dari bola lampu kendali jauh hingga perangkat speaker yang mampu merekam daftar belanja kita dan membacakan Wikipedia kepada manusia, nantinya akan lebih banyak lagi perangkat rumah tangga dan perkotaaan yang menjadi semakin cerdas dan lebih terhubung. Jadi, bayangkanlah potensi untuk menjelajah data dengan cara yang lebih pintar.
Advertisement
4. Laboratorium dalam Sebuah Keping
Ukuran teknologi komputasi semakin menciut, tapi menjadi lebih digdaya. Dengan demikian, besarlah manfaatnya bagi dunia kedokteran, demikian menurut prediksi IBM.
Bayangkanlah diagnosa yang tepat berbiaya renadah yang bisa dilakukan sendiri di rumah, sehingga bisa mengungkapkan adanya penyakit lebih awal.
IBM menjelaskan, "Perangkat lab kedokteran baru dalam sebuah chip dapat berperan sebagai detektif kesehatan nanoteknologi, sehingga bisa melacak petunjuk-petunjuk kasat mata dalam cairan tubuh kita dan segera memberitahu sekiranya ada alasan untuk bertemu dokter."
Dengan kata lain, hal itu seperti memiliki suatu lab biokimia sendiri dalam genggaman tangan kita.
Deteksi dini sejumlah penyakit semisal kanker atau Parkinson's dapat membuat perbedaan besar terkait kesuksesan penanganan. Itulah alasannya para ilmuwan berupaya memperbaiki analisis terhadap air mata, darah, urine, dan keringat manusia.
Sebelum 2022, pelacak tidur dan gelang kebugaran kita bisa mengirimkan data ke suatu sistem AI melalui jejaring cloud. Dengan informasi tersebut, pengguna bisa mendapat akses rinci tentang caranya meningkatkan kesehatan sekaligus, melalui jarak jauh, mengabari dokter tentang tanda-tanda mengkhawatirkan ataupun penyakit yang sedang menjelang.
5. Pengindra Cerdas Deteksi Polusi
IBM memprediksi penggabungan perangkat keras yang cerdas dengan analisis AI yang dipergunakan untuk segera mendeteksi polusi lingkungan hidup.
Seperti halnya pelacak cerdas yang dapat secara dini melihat tanda-tanda penyakit dalam tubuh manusia, pengindra-pengindra cerdas yang tertanam di tanah atau terpasang di dron dapat mendeteksi zat-zat pencemar (polutan) dan emisi-emisi secara real-time, tanpa harus mengirim sampel ke lab.
Contohnya adalah kebocoran gas metan yang tidak bisa dilihat mata, tapi menjadi kontributor ke dua terbesar kepada pemanasan global setelah karbon dioksida.
Penindra (sensor) pintar yang ditempatkan di berbagai posisi di suatu gudang atau dekat sumur-sumur alamiah akan mampu membunyikan alarm secara lebih dini daripada sebelumnya.
Kebocoran seperti itu dapat "ditemukan hanya dalam hitungan menit, bukan berminggu-minggu sehingga mengurangi polusi dan sampah, demikian juga dengan kemungkinan kejadian bencana.
Advertisement