Liputan6.com, Washington, DC - Seluruh Senator Amerika Serikat (AS) menandatangani pernyataan yang menyerukan diberikannya bantuan federal yang jauh lebih besar dalam menghadapi gelombang baru ancaman bom terhadap pusat komunitas Yahudi (JCC).
Surat pernyataan yang ditandatangani 100 Senator itu dikirim ke aparat penegak hukum AS pada Selasa waktu setempat. Isinya kurang lebih meminta agar pihak berwenang membantu komunitas-komunitas Yahudi meningkatkan keamanan.
"Kami prihatin jumlah insiden meningkat dengan cepat dan kegagalan untuk mengatasi dan mencegah ancaman ini akan menempatkan orang-orang tidak bersalah pada risiko dan dan mengancam kelangsungan hidup keuangan JCC," tulis surat tersebut.
Advertisement
Pihak kepolisian di New York, Florida, bahkan Kanada dikabarkan kewalahan menanggapi banyaknya laporan soal ancaman yang muncul dalam waktu satu hari tepatnya pada Selasa waktu setempat di mana hal ini berujung pada dilakukannya evakuasi. The Anti-Defamation League, organisasi hak-hak sipil Yahudi juga menyatakan bahwa mereka mendapat ancaman bom di empat lokasi berbeda.
Baca Juga
"Kami belum pernah melihat sebuah periode ancaman terkonsentrasi terhadap komunitas Yahudi. Beberapa minggu pekan terakhir jauh lebih menganggu dibanding apa yang pernah saya saksikan selama bertahun-tahun," ujar Wali Kota New York Bill de Blasio seperti dikutip dari Independent, Rabu, (8/3/2017).
Pemerintah federal AS tengah menyelidiki fenomena ancaman terhadap sejumlah organisasi Yahudi termasuk lebih dari 100 hoax ancaman bom dalam lima gelombang berbeda pada Januari dan Februari 2017 di lebih dari 12 negara.
Ancaman bom terbaru juga dibenarkan oleh Asosiasi JCC Amerika Utara.
"Asosiasi JCC Amerika Utara mengonfirmasi situasi yang berkembang di sejumlah JCC di mana mereka telah menerima baik melalui email atau telepon soal ancaman bom pada malam dan pagi hari. Kami akan menindaklanjuti dengan informasi lebih lanjut jika terdapat perkembangan," sebut asosiasi itu melalui sebuah pernyataan.
Sementara itu Juru Bicara Gedung Putih Sean Spicer menegaskan, pemerintahan trump mengecam gelombang ancaman bom terbaru.
"Selama hal itu terjadi, kami akan melanjutkan kecaman terhadap mereka dan mencari berbagai cara untuk menghentikannya," tutur Spicer.
Selain ancaman kekerasan, sejumlah komunitas Yahudi juga mendapat pelecehan via telepon. Di JCC East Midwood di Brooklyn, New York, polisi mengatakan, seorang penelepon anonim mengancam akan menyemprotkan rumah ibadah Yahudi dengan darah babi.
Pada Selasa waktu setempat, the Secure Community Network yang menyediakan ahli keamanan bagi komunitas Yahudi mengatakan, bahwa ancaman bom teranyar ini tidak berhubungan dengan mayoritas teror sebelumnya.
Satu penangkapan terkait ancaman bom ini dilakukan pekan lalu. Seorang wartawan di St. Louis didakwa karena menggunakan email palsu untuk melayangkan ancaman terhadap situs Yahudi. Ia dilaporkan menyamar sebagai mantan pacarnya.
Namun pria itu tidak diyakini bertanggung jawab atas sebagian besar gelombang ancaman bom.
Gerakan antisemitisme di Negeri Paman Sam belakangan dikabarkan meningkat. Pada Februari lalu, 11 pusat komunitas Yahudi (JCC) di sejumlah negara bagian AS mendapat ancaman bom. Laporan ini melanjutkan tren intimidasi yang melibatkan lebih dari 50 pusat komunitas Yahudi pada tahun ini.