Liputan6.com, Jakarta - Bagi kebanyakan orang, rumah menjadi tempat perlindungan utama. Di dalamnya keluarga dibentuk dan dibangun -- untuk melupakan penatnya kehidupan di luar.
Tapi, ada saja bahaya yang mengincar dalam rumah, termasuk bahaya dari benda-benda, serangga-serangga, ataupun tanaman yang lazim ada dalam kediaman kita.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari Therichest.com pada Rabu (8/3/2017), sejumlah bahaya yang didapati dalam rumah ternyata bisa juga membawa maut seperti berikut:
1. Racun Buah pada Buah dan Kacang
Dokter seringkali menasihati pasien agar mendapat asupan buah secukupnya karena manfaat serat, vitamin, dan mineral. Tapi ada buah-buahan dan sayur-mayur yang malah mengganggu kesehatan karena mengandung racun.
Misalnya buah ceri. Ternyata biji buah itu mengandung asam prussic, sejenis sianida, suatu racun yang sering diceritakan dalam film-film spionase dan ampuh membunuh manusia.
Ketika menyantap terlalu banyak biji ceri, orang bisa keracunan dan meninggal dunia. Bukan hanya ceri, racun tersebut juga ada dalam almond yang masih pahit.
Advertisement
2. Mesin Kopi
Mengikuti gaya hidup sekarang, ada mesin kopi yang menggunakan wadah sekali pakai berisi bubuk kopi, misalnya keluaran Keurig dan Nescafe. Proses pembuatan kopi jadi amat mudah.
Tapi sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa, kalau wadah air tidak dibersihkan secara teratur, mesin kopi seperti itu menjadi sarang bakteri E.coli, infeksi staph, streptococcus, dan beberapa jenis pembawa penyakit yang bahkan bisa membunuh orang.
3. Debu Penyebab Kanker
Sewaktu kecil, seringkali anak dinasehati agar keluar rumah mencari udara segar. Udara dalam rumah bisa tercemari bersin seseorang atau batuk adik. Tapi, ternyata ada yang lebih berbahaya.
Komponen terbesar rumah modern adalah plastik, misalnya seperti lantai berbahan linoleum di dapur, piring makan atau alat masak. Ketika bercampur dengan zat kimia lain dalam rumah, campurannya bahkan bisa menyebabkan kanker.
Advertisement
4. Semut Api di Halaman
Tentu saja semut api diketahui menggigit makhluk lain yang dianggap menyerang. Jangan anggap remeh, karena serbuan gerombolan semut api juga bisa mematikan.
Ketika semut api menyerbu, mereka mengirima ratusan bala tentara untuk mengeroyok sasaran. Semut-semut itu kemudian menancapkan taring mereka hingga menyebabkan bengkak hingga 3 atau 4 kali lebih besar daripada ukuran semut itu sendiri. Korban bisa mengalami gegar anafilatik dan mungkin hingga mematikan.
5. Arsenik dalam Penanak Nasi
Nasi merupakan makanan pokok di Indonesia. Di masa kini, mesin penanak nasi (rice cooker) listrik menjadi semakin biasa dalam rumahtangga. Tapi, kalau tidak hati-hati, bisa saja ada zat lain yang ikut tertelan.
Ketika masih menjadi beras, bulir-bulirnya menjadi penyerap yang baik, termasuk menyerap zat arsenik yang sebetulnya tidak berbahaya ketika jumlahnya sedikit. Tapi, seiring berjalannya waktu, semakin banyak arsenik yang tertelan dan semakin tinggi risiko kematian karenanya.
Lalu apa hubungan dengan mesin penanak nasi elektrik?
Tenyata logam arsenik itu dipakai dalam banyak merek mesin penanak nasi. Jika goresan mangkuk logamnya ikut terkukus, maka arsenik tersebut bisa masuk dalam tubuh manusia.
Advertisement
6. Kutu Hewan di Karpet
Bagi orang yang memelihara anjing atau kucing, kadang-kadang hewan peliharaan itu mendapat serbuan kutu.
Seperti kebanyakan parasit lazimnya, kutu adalah hama haus darah yang bisa sampai merugikan induk semangnya. Bukan hanya gatal, tapi lebih dari itu.
Para pakar menengarai bahwa paparan berkepanjangan pada gigitan kutu dapat mengarah kepada infeksi yang bisa memerlukan perawatan jangka panjang dan bahkan amputasi.
Dalam beberapa kasus, gigitan kutu dapat membawa masalah tambahan seperti cacing pita dan parasit-parasit lain.
Lebih parah lagi, kutu bisa saja membawa beragam penyakit, mulai dari tifus dan sampar. Semuanya bisa menular kepada manusia tanpa disadari.
7. Kapang Hitam di Tembok
Pernah membuka wadah roti dan menemukan seketul roti yang dibeli seminggu sebelumnya ternyata telah diselimuti lapisan hijau? Roti demikian harus langsung dibuang.
Kebanyakan kapang dan jamur sama sekali tidak berbahaya, bahkan ada yang menjadi sumber dasar penisilin. Tapi ada juga jamur yang ganas, misalnya Stachybotrys, si kapang hitam.
Kapang itu bisa tumbuh di segala tempat yang gelap dan lembab, baik di ruang bawah tanah, di belakang perabot atau bahkan di kolong tempat tidur.
Dalam jangka panjang, orang yang terpapar kapang hitam menunjukan gejala-gejala seperti pusing, hidung tersumbat, dan batuk.
Dokter bisa saja keliru mendiagnosisnya sehingga salah pengobatan. Dalam keadaan esktrem, penderitanya bisa meninggal.
Advertisement
8. Kutu Pencium di Ranjang
Kutu jenis ini berukuran 2 hingga 3 kali lebih besar daripada kutu kasur biasa dan sangat ganas mengisap darah.
Penhisapan dilakukan pada malam hari, saat mangsanya tertidur nyenyak. Secara perlahan, serangga itu merangkak ke bibir korban dan menggigitnya perlahan untuk menghisap darah.
Dampak gigitannya lebih buruk daripada kutu kasur lazimnya dan gigitan yang tidak ditangani dapat menyebabkan penyakit Chagas.
Kondisi demikian dimulai dengan pembengkakan daerah gigitan, gatal, dan tidak nyaman.
Kemudian, racun gigitan menyerang jantung dan sistem syaraf korban sehingga bisa mengarah kepada gagal jantung, lumpuh, atau bahkan kematian.
9. E. Coli Pada Sabut Cuci
Sabut cuci di dapur termasuk benda yang paling kotor dalam rumah. Cukup masuk akal juga karena kebanyakan orang malas menremasnya hingga kering setelah pemakaian sehingga ampas yang tertempel menjadi tempat berkembangnya kuman dan bakteri.
Bakteri E. coli dengan mudah berkembang biak di sana. Sebagian besar jenis bakteri itu memang tidak berbahaya, tapi wabah E. coli bisa membawa maut.
Kontaminasi bergantung kepada jenis yang berbiak pada sabut. Seringan-ringannya, korban paparan E. coli bisa menderita diare.
Advertisement
10. Tikus Terinfeksi Hantavirus
Paling menyebalkan melihat bekas gigitan tikus pada makanan sarapan kita. Apalagi kalau tikusnya pun sudah terinfeksi hantavirus sehingga masalahnya menjadi serius.
Hantavirus menyebar cepat dan efisien. Tikus yang terinfeksi menebar virus itu melalui tinja, ludah, dan bulu. Ketika kita melihat ada tinja tikus dan menyapunya, virus itu ikut berpindah.
Bahkan pengusapan tinja yang terinfeksi pun dapat menyebabkan udara terinfeksi. Sekitar 2 minggu setelah kontak, gejala penularan hantavirus mulai terlihat dan mirip dengan flu biasa. Angka kematian karena hantavirus lebih dari 36 persen.
11. Anabaena dalam Air Keran
Demi kesehatan, kita disarankan minum setidaknya 8 gelas dalam sehari. Masalahnya, air dari keran pun bisa menjadi sumber penyakit. Salah satu racun syaraf paling mematikan yang ada di dunia justru lazim ditemukan di air tawar planet ini.
Anabaena Circinalis bisa hadir dalam sungai dan sumber air lain sehingga membawa penyakit kepada hewan yang minum dari sumber tersebut. Seperti halnya racun syaraf lain, zat itu menyerang sistem pernafasan dan syaraf korban hingga berujung kepada kematian.
Advertisement
12. Nyamuk
Sebagai negara tropis, Indonesia menjadi habitat menyenangkan bagi nyamuk. Tentunya cukup banyak penyakit yang dibawa oleh serangga yang gigitannya menyebabkan gatal itu.
Seperti kutu, nyamuk juga rakus menghisap darah. Usianya memang pendak, tapi nyamuk dikenal menularkan penyakit dari satu semang ke semang lain, terutama malaria.
Sekitar 300 ribu orang meninggal dunia setiap tahun karena infeksi malaria melalui gigitan nyamuk.
13. Kalajengking dalam Sepatu
Seperti dibaca dalam daftar, cukup banyak bahaya mengintai di rumah. Ternyata masih ada lagi, yaitu kalajengking dalam sepatu. Bahkan sepatu pun tidak aman.
Benar, dari begitu banyaknya jenis kalajengking, hanya sekitar 25 jenis saja yang berbahaya. Tapi serangga itu senang mencari tempat yang hangat dan kering sehingga bahkan menyusup ke dalam sepatu dan merasa terganggu ketika kita mencoba memasukan kaki ke dalam sepatu.
Advertisement