Liputan6.com, Pristina - Polisi di Kosovo menyita uang kertas palsu lebih dari 2 juta euro. Otoritas setempat mengatakan itu adalah penyitaan terbesar dalam beberapa dekade.
Temuan itu bermula dari penghentian taksi yang mengangkut dua penumpang dari Kamerun dan Albania, ketika memasuki Kosovo di perbatasan Albania pada Jumat 10 Maret 2017.
Saat dilakukan pemeriksaan kendaraan, polisi menemukan uang kertas palsu pecahan 50, 100, 200 dan 500 euro dalam sebuah kantong di bagasi taksi. Selain itu ada pula potongan kertas berukuran uang dan bahan kimia pencetaknya.
Advertisement
Polisi Kosovo mengatakan bahwa setelah menghitung uang palsu itu, mereka menyebut jumlahnya 2.131.000 euro atau sekitar Rp 30,4Â miliar.
"Dua paspor Kamerun dan ijin tinggal di Prancis juga disita," kata polisi seperti dikutip dari BBC, Sabtu (11/3/2017).
Kini kedua penumpang taksi yang kedapatan membawa uang palsu itu sudah ditahan polisi.
Insiden serupa pernah terjadi pada November 2016. Saat itu sekitar 13 juta euro uang palsu ditemukan di dekat Bulgaria dalam bundel uang pecahan 500 euro.
Banyaknya penyelundupan uang palsu dengan nominal tersebut, membuat Bank Sentral Eropa memutuskan untuk menghentikan produksi pecahan uang kertas 500 euro pada akhir 2018.
Koresponden BBC Balkan, Guy De Launey mengatakan, Kosovo memiliki reputasi sebagai surga bagi para penyelundup.
Kosovo -- salah satu provinsi di Serbia -- mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008, didukung oleh pejabat hukum Uni Eropa dan pasukan penjaga perdamaian NATO. Hal ini diakui oleh AS dan sebagian besar negara Uni Eropa, namun tidak oleh Serbia atau sekutunya Rusia.