Liputan6.com, Sydney: Uang kertas palsu masih banyak beredar, berasal dari pengambilan tunai di anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh Australia. Pihak kepolisian, Kamis (25/11), meminta masyarakat berhati-hati dan memeriksa keaslian uang pecahan 50 dolar Australia. Sebelumnya polisi sempat menyita uang palsu dengan kualitas tinggi, 400 ribu dolar Australia atau setara dengan Rp 3 miliar.
David Steward, Komandan Kepolisian Negara Bagian Australia (AFP) mengungkapkan, pemalsuan uang itu dengan kualitas sangat tinggi. Uang palsu ditemukan dalam penggerebekan di Sydney, Australia dan di Amerika Serikat. Enam orang tertangkap di Kota Pelabuhan Sydney, kemudian satu orang lagi di AS, ketika polisi membongkar sindikat kejahatan terorganisasi. Dalam penggerebekan, polisi menemukan tiga mesin cetak besar, 800 lembar uang palsu dengan pecahan 50 dolar Australia, serta kokain senilai US$ 1 juta atau setara dengan Rp 8 miliar.
Dalam waktu hampir bersamaan, Secret Service AS juga menangkap seorang pria warga negara Australia, 36 tahun, di San Francisco, serta menyita lebih dari 900 lembar uang palsu dengan pecahan 50 dolar Australia. Operasi penggerebekan ini dilakukan oleh multilembaga antarnegara, seperti AFP, NSW, Reserve Bank, Bea Cukai, serta Secret Service.(DES/ANS/Xinhua)
David Steward, Komandan Kepolisian Negara Bagian Australia (AFP) mengungkapkan, pemalsuan uang itu dengan kualitas sangat tinggi. Uang palsu ditemukan dalam penggerebekan di Sydney, Australia dan di Amerika Serikat. Enam orang tertangkap di Kota Pelabuhan Sydney, kemudian satu orang lagi di AS, ketika polisi membongkar sindikat kejahatan terorganisasi. Dalam penggerebekan, polisi menemukan tiga mesin cetak besar, 800 lembar uang palsu dengan pecahan 50 dolar Australia, serta kokain senilai US$ 1 juta atau setara dengan Rp 8 miliar.
Dalam waktu hampir bersamaan, Secret Service AS juga menangkap seorang pria warga negara Australia, 36 tahun, di San Francisco, serta menyita lebih dari 900 lembar uang palsu dengan pecahan 50 dolar Australia. Operasi penggerebekan ini dilakukan oleh multilembaga antarnegara, seperti AFP, NSW, Reserve Bank, Bea Cukai, serta Secret Service.(DES/ANS/Xinhua)