24-3-2015: Bunuh Diri, Kopilot Tabrakkan Pesawat ke Gunung Alpen

Pesawat Germanwings dengan nomor penerbangan 9525 jatuh dan menabrak Gunung Alpen. Akibat aksi bunuh diri kopilot.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 24 Mar 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2017, 06:00 WIB
Evakuasi Bagian Tubuh Germanwings dari Alpen Rampung
Hingga Jumat 27 Maret, terdata sudah 600 bagian tubuh ditemukan. Proses identifikasi bisa memakan waktu antara dua hingga empat bulan.

Liputan6.com, Dussseldorf - Hari yang kelam dalam sejarah penerbangan dunia terjadi pada 24 Maret 2015. Pesawat Germanwings dengan nomor penerbangan 9525 yang berangkat dari Barcelona menuju Dussseldorf Jerman jatuh dipegunungan Alpen.

"Sebuah pesawat Airbus A320 mengalami insiden di Gunung Alpen Prancis, dekat Digne," kata keterangan awal Kepolisian Prancis seperti dikutip dari BBC.

Seluruh penumpang yang berjumlah 149 orang tewas. Namun, yang paling menyedihkan dari insiden ini adalah fakta bahwa pesawat itu jatuh karena aksi bunuh diri yang dilakukan sang kopilot Andreas Lubitz.

Kecelakaan Germanwings (Reuters)

Berdasarkan data dari cockpit voice recorder (CVR), terungkap apa yang terdengar dari kokpit pesawat dan sekitarnya, mulai pesawat hendak terbang hingga celaka di Pegunungan Alpen, Prancis.

Terungkap pula kata-kata terakhir dari Lubitz tersebut. Yakni ketika diminta kapten pilot Patrick Sonderheimer untuk mempersiapkan pendaratan lantaran pesawat sudah dekat di tempat tujuan, Dusseldorf Jerman, kopilot berusia 27 tahun itu menjawab 'Semoga' dan 'Lihat saja nanti'.

Lubitz kemudian mempersilakan Sonderheimer untuk keluar dari kokpit pesawat dan menuju toilet. Kopilot menanggapi keluhan sang kapten pilot yang mengaku belum sempat ke 'kamar kecil' sejak tiba di Bandara Keberangkatan di Barcelona, Spanyol.

Sonderheimer selanjutnya meninggalkan kursi dan keluar kokpit. Namun ketika hendak kembali, pintu ruang kemudi terkunci. Si kapten pilot berteriak minta pintu dibuka, tapi Lubitz diam saja.

Beberapa menit kemudian, pesawat turun ketinggian perlahan-lahan akhirnya jatuh di Pegunungan Alpen, Prancis. Semua orang di dalam pesawat, yang berjumlah hampir 150 orang, dinyatakan tewas.


Lubitz diduga sengaja menjatuhkan pesawat lantaran kondisi jiwanya yang kurang sehat.

Menurut riwayat kesehatannya, kopilot itu sempat menunda pelatihan pilot pada 2008 karena mengalami salah satu jenis gangguan mental. Seorang teman mengatakan dia mengalami 'depresi'.

Mantan kekasih Lubitz mengungkapkan kemungkinan si kopilot berencana melakukan aksi mencelakakan pesawat Germanwings. Menurut perempuan itu, Lubitz sempat berkata akan melakukan sesuatu yang membuat namanya dikenal banyak orang.

"Saat saya mendengar kabar kecelakaan itu, saya langsung teringat apa yang pernah dia katakan. Kata dia, suatu hari dia akan melakukan sesuatu yang mengubah sistem, yang membuat semua orang mengingat namanya," ungkap dia.

 "Waktu itu aku tidak tahu apa maksud dari perkataannya itu, tapi sekarang sudah jelas," imbuh si mantan kekasih.

Tanggal 24 Maret juga menjadi momentum sejumlah kejadian penting dunia. Pada 1882, Robert Koch mengumumkan penemuan bakteri yang menyebabkan penyakit TBC.

Sementara, pada 1946, puluhan ribu penduduk Bandung membakar tempat mereka tinggalnya untuk mencegah Sekutu dan tentara NICA menguasai kota mereka. Peristiwa itu dikenal sebagai Bandung Lautan Api.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya