Studi: Bumi adalah Rumah Bagi 60 Ribu Jenis Pohon

Daftar pohon tersebut akan digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi spesies langka dan terancam punah.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 06 Apr 2017, 06:27 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2017, 06:27 WIB
Pohon. (BGCI)
Pohon. (BGCI)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi komprehensif terkait tanaman di dunia menyebutkan bahwa ada 60.065 spesies pohon di muka Bumi ini.

Botanical Gardens Conservation International (BGCI) menyusun daftar tersebut, dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari jaringan 500 organisasi anggota.

Lembaga itu berharap, daftar tersebut akan digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi spesies langka dan terancam -- yang membutuhkan tindakan segera untuk mencegah kepunahan.

Rincian studi itu dimuat di Journal of Sustainable Forestry.

Mengutip BBC, Rabu (5/4/2017), dari data tersebut terungkap bahwa Brasil adalah negara yang memiliki jumlah jenis pohon terbesar. Rumah bagi 8.715 varietas.

Kutub Selatan memang tak memiliki pohon, namun wilayah Arktik dekat-Amerika Utara memiliki jumlah paling sedikit spesies. Kurang dari 1.400.

Fakta lain yang muncul dari data itu adalah, ada lebih dari setengah spesies (58%) pohon hanya ditemukan di satu negara. Hal itu menunjukkan bahwa mereka rentan terhadap ancaman potensial, seperti penggundulan hutan akibat cuaca ekstrem atau kegiatan manusia.

Sekitar 300 spesies telah diidentifikasi sangat terancam, karena kurang dari 50 spesies tersisa di alam liar.

Data Digital

Sekjen BGCI Paul Smith mengatakan bahwa tak mungkin secara akurat memperkirakan jumlah spesies pohon di dunia sampai sekarang. Alasannya, karena data baru saja didigitalkan.

"Kami berada dalam posisi yang unik, karena kita memiliki 500 lembaga botani sebagai anggota," kata Smith kepada BBC News.

"Banyak data tidak tersedia untuk umum. Digitalisasi data ini pada dasarnya adalah puncak dari berabad-abad pekerjaan."

Dr Smith menjelaskan, faktor penting dari penelitian ini adalah geo-referensi dari spesies pohon yang memungkinkan konservasionis untuk mencari spesies individu.

"Mendapatkan informasi lokasi, seperti yang negara-negara lakukan untuk memberi informasi penting untuk tujuan konservasi."

"Sangat berguna bagi kita untuk memprioritaskan mana yang perlu dilakukan untuk tindakan konservasi, dan mana yang perlu dilakukan guna menilai status mereka," tambah Smith.

BGCI mengidentifikasi spesies yang berada di ujung kepunahan sebagai akibat dari penggundulan. Contohnya adalah Karomia gigas yang ditemukan di bagian terpencil Tanzania. Pada akhir 2016, sebuah tim ilmuwan menemukan populasi tunggal yang hanya terdiri dari enam pohon.

Mereka merekrut orang lokal untuk menjaga pohon-pohon itu dan memberitahu jikalau jenis tersebut menghasilkan benih.

Rencananya, benih tersebut akan disebarkan di kebun raya Tanzania, yang memungkinkan spesies itu tumbuh kembali di alam liar.

BGCI mengatakan bahwa mereka tak memperkirakan jumlah pohon pada daftar GlobalTreeSearch agar tetap statis sekitar 2.000 tanaman yang didaftarkan setiap tahun. Data itu akan diperbarui setiap kali ada spesies baru diketahui.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya