Kompetisi Film Pendek Australia-RI Berhadiah Rp 150 Juta Digelar

Kompetisi bertajuk ReelOzInd! Australia Indonesia Short Film Competition and Festival digelar pertama kali tahun 2016 oleh Australia-RI.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 07 Apr 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2017, 12:00 WIB
Ilustrasi pengambilan gambar film pendek. (Istimewa/ABC)
Ilustrasi pengambilan gambar film pendek. (Istimewa/ABC)

Liputan6.com, Melbourne - Kompetisi Film Pendek Australia-Indonesia untuk tahun 2017 kembali digelar. Para pembuat film di kedua negara pun berpartisipasi mengikuti kompetisi berhadiah sekitar Rp 150 juta, untuk enam kategori yang diperlombakan.

Kompetisi bertajuk ReelOzInd! Australia Indonesia Short Film Competition and Festival digelar pertama kali tahun 2016 oleh Australia-Indonesia Centre (AIC).

Lembaga AIC dibentuk Pemerintah Australia tahun 2013 untuk memfasilitasi inovasi berbasis riset, serta memperkuat hubungan Negeri Kanguru dan Tanah Air.

Koordinator Festival, Dr Jemma Purdey menjelaskan, negara bertetangga seharusnya tidak saling terasing melainkan menjadi sahabat yang berbagi kisah dan saling pengertian. "Film pendek merupakan wahana yang bagus untuk mewujudkan hal itu," katanya kepada wartawan ABC Farid M. Ibrahim yang Liputan6.com kutip pada Jumat (7/4/2017).

Untuk kompetisi tahun lalu, ratusan karya film pendek dari kedua negara dikirimkan ke panitia dan sejumlah film terpilih diputar di berbagai bioskop baik di Australia maupun di Indonesia.

Selain itu, lebih dari lima ribu penonton online turut ambil bagian dalam memilih film favorit mereka untuk kategori People's Choice Award.

Jemma menjelaskan, tema film pendek tahun ini adalah Air.

"Air menjadi taman bermain, situs ritual, serta menyediakan bahan makanan, namun sering pula menimbulkan kesulitan dan ketidakamanan," jelas Jemma.

Sebagai negara kepulauan dan bertetangga, warga Australia dan Indonesia memiliki hubungan khusus dengan laut dan perairan yang mengelilinginya.

"Kita sama-sama memiliki kekhawatiran dan tantangan masa depan, salah satunya adalah air sebagai sumber daya berharga," tutur Jemma.

Film Dokumenter

ReelOzInd! 2017 mencari film pendek berbentuk dokumenter, fiksi dan animasi dengan mengusung "Air" sebagai tema narasi atau sebagai elemen visual.

Film-film yang lolos seleksi akan dinilai tim juri ternama dari industri perfilman Australia dan Indonesia.

Kategori yang diperlombakan meliputi Best Film, Best Documentary, Best Animation, Best Fiction, Best Youth Film (karya pembuat film usia 13-18 tahun) serta Best Collaboration between Australian and Indonesian.

Film-film yang memenangkan tiap kategori akan diputar di berbagai tempat antara September hingga November 2017.

Film-film terpilih, menurut Ina Riyanto selaku Head of Film and Television Universitas Multimedia Nusantara Tangerang, mencerminkan keunikan budaya dan hubungan Australia dan Indonesia yang kurang diketahui orang. "ReelOzInd! berperan penting menumbuhkan pemahaman generasi muda, pemimpin masa depan kedua negara," katanya.

Sementara menurut Blair Harris yang merupakan animator film 'Dog and Robot' yang memenangkan kategori Best Animation tahun lalu, mengaku senang karena filmnya diputar di layar lebar ACMI di Melbourne. "Saya bahkan satu panel dengan produser The Matrix, salah satu favoritku," ujarnya.

Menurut Jemma, kompetisi mulai dibuka pada 1 April 2017 hingga 31 Juli 2017. Selanjutnya pada 28 September 2017 digelar Festival Premieres di Melbourne dan Jakarta, disusul Traveling Festival pada September - November 2017.

Kategori Best Film akan mendapat hadiah 3.500 dolar Australia, Best Collaboration between Indonesian and Australian 2.500 dolar Australia, Best Documentary, Best Animation, Best Fiction masing-masing 2.500 dolar Australia, serta Best Youth Film sebesar 1.500 dolar Australia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya