Imigran Asal Malaysia Ini Diterima di 8 Universitas Terbaik AS

Seorang remaja imigran asal Malaysia yang tinggal di Los Angeles, diterima di 8 kampus Ivy League dan sejumlah universitas bergengsi lainnya

oleh Citra Dewi diperbarui 08 Apr 2017, 11:11 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2017, 11:11 WIB
Earl Hall, Columbia University
Earl Hall, Columbia University (Wikipedia/Creative Commons)

Liputan6.com, Los Angeles - Seorang remaja imigran asal Malaysia yang tinggal di Los Angeles, diterima di delapan kampus Ivy League, yakni kampus paling prestise di Amerika Serikat.

Remaja berusia 17 tahun tersebut, Cassandra Hsiao, menerima surat penerimaan dari Yale, Princeton, Harvard, Pennsylvania, Brown, Dartmouth, Cornell, dan Columbia.

Tak sampai di sana, Cassandra juga diterima di sejumlah universitas bergengsi lain seperti Stanford, John Hopkins, University of Southern California, Northwestern, New York University, dan Amherst College.

Dikutip dari World of Buzz, Jumat (7/4/2017), Cassandra pindah dari Malaysia ke Amerika Serikat saat berusia lima tahun. Esainya yang mengangkat kisah dirinya saat belajar Bahasa Inggris ketika pertama kali pindah ke AS, membuat kagum sejumlah universitas ternama itu.

Tidak hanya pandai, Cassandra juga sangat aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler. Ia merupakan editor-in-chief majalah sekolahnya dan presiden siswa.

Ia juga secara rutin menulis untuk sejumlah website, seperti crixit, teenreads, fanlala, dan LA Times High School Insider.

"Ini seperti bukan kenyataan. Aku membukanya (surat penerimaan) satu per satu dan semuanya berkata, 'Selamat! Selamat!' dan aku tahu itu adalah hal yang spesial," ujar Cassandra saat diwawancara NBC4.

Cassandra tertarik belajar Bahasa Inggris, jurnalisme, dan film. Saat ini ia sedang memutuskan pilhannya di universitas mana ia akan menimba ilmu.

Namun bukan hanya Cassandra saja yang diterima di delapan kampus Ivy League sekaligus. Seorang remaja asal New Jersey, Ifeoma White-Thorpe, juga mendapat kesempatan yang sama.

White-Thorpe ingin belajar di bidang biologi dan mengejar karir dalam kesehatan global. Ia memutuskan untuk mendaftar di delapan universitas Ivy League tersebut karena memiliki fasilitas penelitian yang luar biasa.

Orangtua White-Thorpe menyerahkan keputusan tersebut kepada anaknya. Namun White-Thorpe mengaku belum dapat memastikannya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya