Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar berbagi wawasan dalam kuliah pakar bertema Riset Inovasi Menuju Universitas Unggul Bereputasi Global di Universitas Almarisah Madani Makassar.
Dalam paparannya, Taruna Ikrar menekankan pentingnya riset sebagai pilar utama bagi perguruan tinggi untuk mencapai reputasi global. Ia mengajak civitas akademika Universitas Almarisah Madani untuk menanamkan budaya akademik yang kuat dan mengedepankan integritas dalam setiap proses penelitian.
“Kampus yang unggul bukan hanya soal nama besar, tapi juga bagaimana ia berkontribusi nyata terhadap masyarakat melalui inovasi dan riset yang berdampak luas,” ungkap Taruna Ikrar, dikutip dari situs resmi BPOM.
Advertisement
Kuliah pakar yang berlangsung pada Jumat (14/3/2025) ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Yayasan Almarisah Madani Sahibuddin A. Gani, Rektor Universitas Almarisah Madani Nursamsiar, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan M. Ishaq Iskandar, serta jajaran pimpinan tinggi di lingkungan BPOM.
Dari Institusi Sederhana Menuju Universitas Unggulan
Sahibuddin A. Gani, dalam sambutannya, berbagi sejarah singkat universitas ini. Ia menjelaskan bahwa Universitas Almarisah Madani merupakan pengembangan dari Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar dan baru dua tahun berstatus sebagai universitas.
“Di universitas yang masih sederhana ini, kami memiliki tiga fakultas dengan 12 program studi, mayoritas dari program studi farmasi. Meski masih berkembang, kami bangga karena dalam tiga kali periode pengujian, mahasiswa kami lulus 100%,” ujar Sahibuddin.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Kepala BPOM atas kesediaannya berbagi ilmu kepada mahasiswa.
Lima Pilar Akademik yang Tak Boleh Dilanggar
Dalam sesi kuliah pakarnya, Taruna Ikrar menekankan lima hal penting yang harus dijaga dalam dunia akademik:
- Keabsahan ijazah—tidak boleh ada pemalsuan.
- Orisinalitas karya—setiap akademisi harus menghasilkan karya sendiri.
- Kejujuran dalam data—tidak boleh ada manipulasi hasil penelitian.
- Kepatuhan terhadap kode etik profesi, terutama dalam bidang kesehatan.
- Ketaatan terhadap hukum—kampus tidak boleh menjadi tempat pelanggaran aturan.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa universitas yang ingin mencapai level global harus memiliki lima elemen utama.
Pertama, brand institusi yang kuat sebagai fondasi karakter kampus dan alumninya.
Kedua, potensi kampus dan alumni harus dimaksimalkan, salah satunya melalui rekam jejak karier lulusan di dunia kerja.
Ketiga, output akademik yang berkualitas harus dipublikasikan dan memiliki dampak nyata.
“Jumlah sitasi dari penelitian yang dihasilkan kampus adalah salah satu indikator utama bagaimana akademisi dan institusi memiliki pengaruh dalam dunia akademik global,” jelasnya.
Keempat, universitas harus memiliki sejarah dan nilai yang mencerminkan kontribusinya kepada masyarakat.
Kelima, dampak positif yang ditinggalkan oleh kampus harus berkelanjutan dan mencerminkan nilai-nilai akademik yang kuat.
Advertisement
Peluang Baru Pascapandemi
Taruna Ikrar juga menyoroti bagaimana pandemi COVID-19 telah membawa fenomena start over, di mana institusi pendidikan memiliki kesempatan untuk membangun kembali reputasi dan sistemnya dengan lebih baik. Ia menekankan bahwa era digitalisasi dapat menjadi katalisator bagi kampus untuk berkembang lebih cepat dan menjangkau cakupan lebih luas.
“Kami di BPOM juga bercita-cita membangun sekolah vokasi yang dapat terus mencetak sumber daya manusia berkualitas. Langkah ini adalah bagian dari kontribusi kita terhadap peradaban,” tambahnya.
Kolaborasi ABG untuk Riset Berkelanjutan
Dalam sesi tanya jawab, salah satu peserta mengangkat isu pendanaan riset yang sering menjadi kendala bagi akademisi. Menanggapi hal ini, Taruna Ikrar memperkenalkan konsep kolaborasi Academia-Business-Government (ABG), di mana kampus bisa bermitra dengan industri dan pemerintah untuk mendukung penelitian yang memiliki potensi aplikatif.
“BPOM siap menjadi jembatan antara industri yang membutuhkan inovasi dan akademisi yang memiliki ide-ide cemerlang tetapi terkendala fasilitas. Dengan sinergi ini, kita bisa menciptakan riset yang lebih berdampak,” paparnya.
Kuliah pakar ini ditutup dengan antusiasme mahasiswa yang semakin termotivasi untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan riset. Inspirasi yang diberikan Taruna Ikrar menjadi pemantik semangat bagi Universitas Almarisah Madani untuk terus berkembang menuju universitas bertaraf global.
Advertisement
