Kabur ke Darat, Bajak Laut Somalia Sandera Awak Kapal India

Pasukan keamanan Somalia menyelamatkan sebuah kapal kargo India yang dibajak perompak. Namun, sejumlah awak jadi sandera.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Apr 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2017, 15:00 WIB
Perkiraan lokasi pelarian bajak laut Somalia. (BBC)
Perkiraan lokasi pelarian bajak laut Somalia. (BBC)

Liputan6.com, Honyo - Pasukan keamanan Somalia telah menyelamatkan sebuah kapal kargo India yang dibajak oleh perompak awal April ini. Namun bajak laut menculik sembilan kru dari 11 orang ketika mereka melarikan diri ke daratan.

Bajak laut Somalia itu diduga kuat melarikan diri ke dekat kota Hobyo.

Pada Minggu 9 April, pelaut dari angkatan laut India, Pakistan dan China membebaskan awak kapal Tuvalu yang sebelumnya dibajak.

"Dua awak kapal yang diselamatkan berada di mobil yang bajak laut tinggalkan setelah mereka dikejar," kata Mohamed Hashi Arabey, wakil presiden negara Galmudug yang dikutip dari BBC, Senin (11/4/2017).

Kabarnya, bajak laut itu akan tetap menahan kru untuk jaminan membebaskan lebih dari seratus bajak laut yang dipenjara di India.

Pembajakan di perairan Somalia dan Yaman mencapai puncaknya pada 2011, dengan lebih dari 200 serangan.

Jumlah itu dilaporkan menurun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sebagian karena patroli militer internasional serta dukungan masyarakat dari nelayan lokal.

Wartawan BBC Frank Gardner mengatakan, faktor-faktor yang mendorong banyak nelayan pesisir Somalia untuk menjadi bajak laut hampir satu dekade yang lalu masih ada.

Somalia saat ini dalam krisis kelaparan. Kemiskinan tersebar luas dengan sedikit lahan pekerjaan bagi kaum muda.

Selain itu ada juga kebencian lokal akibat perburuan ikan lepas pantai dengan kapal pukat  dari Asia.

Selain kapal Tuvalu, Al Kausar adalah salah satu dari tiga kapal yang dibajak sekitar lima tahun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya