Liputan6.com, Seoul - Menurut perhitungan cepat lembaga survei independen di Korea Selatan, Pilpres 2017 Negeri Ginseng dimenangkan oleh kandidat presiden berhaluan liberal Moon Jae-in.
Berdasarkan perhitungan lembaga hitung cepat independen yang diinisiasi oleh saluran televisi Korea Selatan, Moon Jae-in memperoleh suara sebesar 41,4 persen.
Saingan terdekat Moon, Hong Joon-pyo, hanya berhasil menyerap suara sebesar 23,3 persen, seperti yang diwartakan Associated Press (AP), Selasa, (9/5/2017).
Advertisement
Perhitungan cepat dimulai sejak batas akhir pemungutan suara resmi ditutup pada pukul 20.00 malam waktu setempat atau sekitar pukul 18.00 waktu Jakarta. Sementara hasil penghitungan Komisi Pemilu Nasional baru dilakukan beberapa jam kemudian setelah penutupan pemungutan suara.
Kemenangan Moon Jae-in menandai akhir rezim konservatif di Negeri Ginseng yang telah mendominasi Korea Selatan selama sekitar satu dekade. Warga negeri di selatan Semenanjung Korea itu mengharapkan aura segar dan perubahan kebijakan --baik domestik maupun internasional-- dari calon presiden baru dari kubu liberal tersebut.
Moon Jae-in dari kubu liberal berjanji untuk memperbaiki hubungan dengan Korea Utara, meninjau kembali sistem pertahanan anti-rudal kontroversial Amerika Serikat (THAAD) di Seongju, dan mendorong perubahan ekonomi domestik dan internasional Korea Selatan. Sang mantan pasukan khusus beralih menjadi aktivis HAM itu telah menjadi capres favorit Negeri Ginseng sejak pemakzulan dan penangkapan mantan presiden petahana kubu konservatif Park Heun-gye akibat skandal korupsi dan nepotisme.
"Aku merasa bahwa masyarakat (Korea Selatan) sangat membutuhkan perubahan pemerintahan," kata Moon Jae-in saat menggunakan hak pilihnya pada Selasa, 9 Mei 2017, seperti yang diwartakan BBC.