Militer Filipina Bekuk Peracik Bom Kelompok Teror Maute

Militer Filipina menangkap salah satu anggota inti kelompok Maute. Grup yang terkait dengan ISIS tersebut memicu pertempuran di Marawi.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 15 Jun 2017, 14:30 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2017, 14:30 WIB
Filipina Terima Senjata dari AS untuk Operasi Militer di Marawi
Komandan Korps Marinir Filipina, Mayjen Emmanuel Salamat memeriksa senjata laras panjang pemberian AS di kota Taguig, sebelah timur Manila, Filipina (5/6). (AP Photo / Bullit Marquez)

Liputan6.com, Marawi - Militer Filipina menangkap salah satu anggota inti kelompok Maute. Grup yang terkait dengan ISIS tersebut merupakan penyebab pecahnya pertempuran di Kota Marawi.

"Mohammad Noaim Maute telah ditangkap di checkpoint dekat kota pelabuhan di Cagayan de Oro tak lama setelah subuh," kata Juru Bicara Militer Filipina Letnan Kolonel Jo-Ar Herrera, seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (15/6/2017).

Keluarga Mohammad merupakan pemimpin dari kelompok Maute. Dua saudara kandungnya, Omarkhayam dan Abdullah, dikenal sebagai komandan milisi tersebut.

Herrera menambahkan, saat ini pihaknya telah melacak keberadaan Omarkhayam dan Abdullah. Kedua pentolan itu dipercaya masih berada di Marawi.

Sementara itu, orangtua Mohammad Omarkhayam dan Abdullah telah ditangkap pekan lalu.

Mohammad Noaim Maute sudah dimasukkan ke dalam daftar orang paling dicari di Filipina. Pria bernama lain Abu Jadi itu tinggal di kota Poblacion Butig, Provinsi Lanao del Suri.

Perannya di kelompok Maute sebagai seorang bomber. Kemampuannya yang paling dikenal adalah dapat menambah kekuatan bahan peledak.

Dari beberapa laporan media di Filipina, Mohammad bekerja sebagai pengajar Bahasa Arab di Universitas Negeri Mindanao.

Di sana, ia menyamarkan identitasnya. Ia masuk ke universitas milik pemerintah itu dengan kartu penduduk palsu.

Sampai sekarang, pertempuran di Marawi masih berlangsung. Total telah empat pekan lebih konflik terbuka itu terjadi. 

Sejauh ini, sudah hampir 300 orang jadi korban jiwa. Sebanyak 58 di antaranya adalah tentara dan polisi Filipina.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya