Cacing Pita 2,6 Meter Ditemukan di Perut Bocah Penggemar Sashimi

Bocah berusia delapan tahun di Taiwan mengeluhkan gatal di bagian perutnya. Gara-gara sashimi yang terkontaminasi.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 15 Jun 2017, 19:40 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2017, 19:40 WIB
Ilustrasi Sushi (AFP)
Ilustrasi Sushi (AFP)

Liputan6.com, Taipei - Popularitas makanan khas Jepang terus meroket. Termasuk sashimi dan sushi yang berbahan ikan mentah. Makin banyak orang dewasa hingga anak-anak jadi penggemarnya.

Namun, Anda patut waspada, jangan sampai mengonsumsi ikan mentah yang terkontaminasi. 

Seperti yang terjadi di Taiwan baru-baru ini. Seperti dikutip dari laman Daily Mail, Kamis (15/6/2017), seorang bocah berusia delapan tahun dibawa ke dokter. Ia mengaku mengalami gatal-galat pada bagian dalam perutnya.

Sebelumnya, pasien bersama keluarganya makan sushi di sebuah restoran di kota Taipei.

Setelah pemeriksaan dilakukan, dokter menemukan cacing pita berukuran 2,6 meter di dalam perutnya.

Setelah operasi, bocah perempuan yang tak disebutkan namanya itu telah dinyatakan pulih. 

Wang Zhijian, dokter anak yang memeriksanya mengatakan, telah ditemukan cacing pita jenis diphyllobothrium latum di dalam tubuh sang bocah.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat, diphyllobothrium latum adalah jenis cacing pita terbesar yang menyerang manusia, atau sering dikenal dengan sebutan cacing pita lebar.

Biasanya cacing pita ini akan berkembang di dalam tubuh ketika manusia mengkonsumsi daging babi, sapi, atau ikan mentah yang telah terkontaminasi.

Sementara itu, pihak keluarga mengaku bahwa anaknya gemar memakan sushi, terutama sashimi.

Shengyuan, dokter lain yang juga menangani bocah itu mengatakan, cacing pita itu telah bersarang di dalam tubuh sang anak selama lebih dari satu bulan.

Bisa Berakibat Fatal

Ikan mentah bisa mengandung cacing kecil, yang bisa masuk dalam usus manusia yang memakannya. Kondisi tersebut dikenal sebagai anisakiasis.

Sebuah penyakit yang disebabkan oleh cacing dari family Anisakidae terutama Anisakis sp. Hal tersebut dapat menyebabkan sakit perut parah, muntah dan demam.

Cacing ini ditemukan di perut penggemar sushi (BMJ Case Report)

Dalam kasus yang lebih parah, hal tersebut dapat menyebabkan reaksi anafilaksis, di mana parasit memicu detak jantung yang tidak menentu dan gagal napas pada penderitanya, yang bisa berakibat fatal.

Kebanyakan orang percaya bahwa sushi adalah makanan bergizi rendah kalori, namun sejumlah penelitian menunjukkan, hidangan lezat itu sebenarnya bisa buruk bagi Anda.

Sebuah studi mengungkapkan bahwa orang yang secara teratur makan sushi bisa berisiko tinggi terkena penyakit jantung.

Penelitian terbaru juga menemukan bahwa makan banyak sushi membuat orang terancam terkena kadar merkuri yang berbahaya, yang dapat menyebabkan penyakit jantung, masalah dengan perkembangan sistem otak dan saraf, juga penurunan kinerja kognitif.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya