Kembaran Jahat Matahari 'Nemesis' Membunuh Dinosaurus?

Astronom terkemuka menyebut bahwa Matahari pernah memiliki kembaran bernama Nemesis yang kemungkinan jadi penyebab punahnya dinosaurus.

oleh Citra Dewi diperbarui 16 Jun 2017, 19:20 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2017, 19:20 WIB
Penampakan solar flare di Matahari
Penampakan solar flare di Matahari (NASA).

Liputan6.com, Boston - Astronom terkemuka menyebut bahwa Matahari pernah memiliki "kembaran jahat" yang disebut Nemesis. Mereka menyebut kembaran tersebut kemungkinan yang bertanggung jawab atas punahnya dinosaurus.

Dua pengamat yang sangat dihormati dari University of Berkeley, Steven Stahler, dan Sarah Sadavoy dari Smithsonian Astrophysical Observatory di Harvard University, mengatakan bahwa Matahari memiliki "saudara kandung" ketika lahir pada 4,5 miliar tahun yang lalu.

Dalam sebuah pernyataan, astronom Stahler menduga bahwa kembaran Matahari tersebut yang telah menendang sebuah asteroid ke orbit Bumi dan bertabrakan dengan planet kita hingga memusnahkan dinosaurus.

Namun, bintang misterius itu belum pernah ditemukan dan para ilmuwan belum memastikan perannya dalam kepunahan dinosaurus.

Kedua astronom tersebut, baru saja menerbitkan sebuah artikel yang menyarankan bahwa kebanyakan bintang terbentuk berpasangan. Matahari kita--yang juga merupakan sebuah bintang--menunjukkan indikasi bahwa kembarannya yang "telah hilang" merupakan bintang tak biasa.

"Gagasan bahwa banyak bintang tercipta dengan sebuah pendamping telah disarankan sebelumnya, namun pertanyaannya adalah: berapa banyak?" demikian ujar Sadayov.

"Berdasarkan model sederhana kami, kami mengatakan bahwa hampir semua bintang tercipta dengan pendamping."

Menurut mereka, Nemesis tak secara langsung membunuh dinosaurus dengan muncul di cakrawala Bumi dan merebus dinosaurus itu hidup-hidup. Namun, tarikan gravitasinya kemungkinan telah memicu sebuah asteroid masuk ke Tata Surya dan lalu menghantam Bumi.

"Kami mengatakan, ya, mungkin ada Nemesis, dahulu kala," ujar Stahler.

"Kami menjalankan serangkaian model statistik untuk melihat apakah kami dapat menjelaskan populasi relatif bintang tunggal dan ganda dari semua pemisahan di awan molekuler Perseus, dan satu-satunya model yang dapat mereproduksi data adalah semua bintang terbentuk ganda pada awalnya."

"Sistem ini kemudian menyusut atau hancur dalam satu juta tahun."

Jika Matahari memang memiliki kembaran, mungkin jaraknya 17 kali lebih jauh dari jarak Matahari dengan Neptunus--sekitar 74,8 miliar kilometer.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya