Liputan6.com, Nizamabad - Sebuah insiden membuat bingung para pejabat kehutanan India. Pasalnya, seekor macan tutul jantan ditemukan mati tergantung dan terbakar di puncak sebuah tiang listrik di Distrik Nizamabad, India.
Dikutip dari laman Times of India, Selasa (4/7/2017), insiden mengenaskan itu terjadi pada Senin 3 Juli 2017. Distrik Nizamabad merupakan sebuah desa yang tak jauh dari hutan Mallaram.
Baca Juga
Warga yang juga turut melihat kejadian itu tertegun ketika melihat seekor macan jantan tergantung di tiang listrik setinggi empat meter.
Advertisement
Masyarakat yang berkumpul segera mengabadikan momen tersebut melalui kamera telepon genggam.Â
"Kami tak tahu mengapa macan tutul itu bisa naik tiang listrik. Saya juga yakin, jika hewan tersebut mati karena tersengat aliran listrik ketika sampai di puncak tiang," ujar Prasad, pejabat setempat.
"Tak ada pohon di dekat tiang listrik karena wilayah tersebut mencakup ladang pertanian dan kebun buah. Oleh karena itu, demi mencari perlindungan, hewan itu memanjat tiang yang ia anggap sebagai pohon," tambahnya.
Pihaknya juga belum dapat memastikan apakah kematian tersebut disebabkan oleh ulah pemburu.
Demi memastikan kebenarannya, bangkai hewan itu segera dibawa untuk menjalani pemeriksaan.
Dilansir dari laman Thenewsminute.com, kejadian tewasnya macan tutul bukanlah yang pertama di wilayah tersebut. Sebelumnya pada Februari 2016 lalu, seekor macan tutul jantan ditemukan tewas di atas transformator setinggi 15 kaki.
Transformator atau trafo adalah alat yang memindahkan tenaga listrik antardua rangkaian listrik atau lebih melalui induksi elektromagnetik.
Menurut studi yang dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat di wilayah tersebut mengatakan bahwa di antara banyaknya hewan yang tewas terbunuh akibat aliran listrik, macan tutul dan burung merak mencatat jumlah hewan terbanyak ketiga.
Wildlife Protection Society of India merilis, ada 355 ekor gajah, 1.818 flaminggo, 64 macan tutul, dan 64 ekor burung merak yang mati karena aliran listrik dari tahun 2010 hingga 2017.