Liputan6.com, Mumba - Kasus sindrom Rapunzel yang langka -- sebuah kondisi yang disebabkan oleh menelan rambut-- kembali ditemukan. Hal itu diketahui dari keluhan sakit perut dan muntah seorang wanita India belum lama ini.
Perempuan berusia 20 tahun yang identitasnya dirahasiakan, dilaporkan tak bisa berhenti memakan rambutnya sendiri hingga menggumpal hampir 1 kg di dalam perutnya.
Baca Juga
Pria di India Tak Sengaja Jatuhkan Ponsel ke Kotak Persembahan, Pihak Kuil: Itu Sudah Jadi Milik Dewa
Pria India Tewas Usai Menelan Anak Ayam Hidup-hidup, Awalnya Percaya Bisa Tingkatkan Kesuburan
Kaleidoskop 2024: Kala Pernikahan Pangeran Abdul Mateen, Putri Kim Jong Un hingga Ulah Orang Terkaya Dunia Jadi Sorotan
Tim ahli bedah mengeluarkan gumpalan rambut berbobot 907 gram itu dalam sebuah operasi di Rumah Sakit Umum V C Gandhi & M A Vora di Rajawadi, Mumbai.
Advertisement
"Saat pemeriksaan, benjolan keras dirasakan di perut bagian atas pasien. Hasil CT scan menunjukkan banyak rambut, berbentuk perut, membentang melalui duodenum ke usus halus bagian atas," ujar ahli bedah Dr Bharat Kamath, seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (11/9/2017).
"Evaluasi psikiatri yang dilakukan menunjukkan trikotilomania -- kelainan yang ditandai dengan dorongan jangka panjang tak tertahankan untuk mencabuti rambut sendiri."
Gumpalan rambut yang dikeluarkan oleh tim dokter memiliki panjang sekitar 25 cm dan lebar 11,9 cm.
Dr Bharat mengatakan bahwa setelah operasi pada 31 Agustus, kondisi pasien kini telah pulih.
"Ini adalah pertama kalinya kasus seperti ini ditangani di rumah sakit kami, meskipun ada kasus yang tak terungkap di tempat lain." tambah Dr Bharat.
"Gumpalan rambut kecil sangat umum. Tak diperlukan pembedahan dan bisa diangkat dengan prosedur endoskopi. Namun, ketika banyak hingga mengisi rongga perut, sedikit ruang untuk memasukkan peralatan apa pun ke dalamnya saat pengangkatan."
Menurut Dr Bharat, pasien semacam itu umumnya tak dapat mempertahankan makanan yang dikonsumsi. Mereka umumnya akan memuntahkan isi perut yang menyebabkan anoreksia.
"Mereka gelisah sepanjang waktu, tak dapat makan dan itulah yang menyebabkan kadar hemoglobin dalam darah mereka menurun," jelas Dr Bharat.
Pasien tersebut beratnya hanya sekitar 30 kg sebelum menjalani operasi.
Gumpalan Rambut Sebesar Melon
Kasus serupa pernah terjadi pada 2016 lalu. Saat itu seorang wanita berusia 38 tahun memeriksakan diri ke dokter setelah mengalami mual, muntah, dan konstipasi selama dua hari.
Ia juga terus-menerus memuntahkan makanan yang dicoba ditelannya. Lalu, perutnya pun tampak membuncit.
Dikutip dari Live Science pada 7 Oktober 2016, wanita itu juga dilaporkan mengalami penurunan berat badan hingga 7 kilogram dalam delapan bulan terakhir. Selera makannya pun menurun.
Semua gejala itu dilaporkan oleh seorang dokter dalam BMJ Medical Report.
Laporan menyebutkan bahwa dokter-dokter melakukan serangkaian uji untuk mengungkap misteri penyakit wanita tadi. Tidak ada hasil yang memuaskan, kecuali uji darah yang mengungkapkan kurangnya protein dalam tubuh pasien.
Para dokter menduga bahwa gejala-gejala yang dialami wanita itu kemungkinan besar berkaitan dengan sesuatu yang menghalangi saluran pencernaan. Mereka memutuskan untuk melakukan pembedahan.
Ternyata, di dalam lambung pasien ada sebuah gelungan rambut berukuran seperti buah melon, sebesar 15 x 10 cm. Bahkan, seperti tertera dalam laporan, ada "buntut" pendek yang menyusup hingga bagian atas usus kecilnya.
Kemudian, masih di usus kecil, para dokter menemukan bola rambut yang berukuran lebih kecil, yaitu 4 x 3 cm.
Menurut tulisan para dokter, bola rambut yang lebih kecil itulah yang diduga menyebabkan rendahnya kadar protein dalam tubuh wanita tersebut karena penyerapan protein berlangsung dalam usus kecil.
Dua bola rambut itu sudah diangkat. Ia pun dinasehati agar menyantap makanan berprotein tinggi.
Advertisement