Direktur Medsos Gedung Putih Unggah Video Hoax Soal Badai Irma

Direktur Media Sosial Gedung Putih Dan Scavino mengunggah video yang ternyata tak sesuai dengan kenyataan aslinya.

oleh Citra Dewi diperbarui 12 Sep 2017, 13:33 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2017, 13:33 WIB
Badai Irma. (NOAA Via AP)
Badai Irma. (NOAA Via AP)

Liputan6.com, Washington, DC - Di tengah terjangan Badai Irma di Florida, Direktur Media Sosial Gedung Putih Dan Scavino mendapat sorotan tajam saat mengunggah sebuah video di akun Twitternya.

Dalam rekaman tersebut terlihat sebuah bandar udara yang terendam banjir. Ia juga menyebut nama Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Wapres Mike Pence dalam kicauannya.

"Membagikan (info tentang) badai Irma di media sosial dengan @realDonaldTrump & @VP Pence setiap jamnya. Ini kondisi di Miami International Airport. Tetap waspada!!"

Namun, video yang diunggahnya itu ternyata hoax -- keadaan seperti itu tak terjadi di Bandara Miami. Dikutip dari CNN, Selasa (12/9/2017), kesalahan tersebut diungkap langsung oleh Miami International Airport melalui Twitter.

"Video ini tak berasal dari Miami International Airport," tulis akun @iflymia.

Scavino pun membalas dan mengatakan bahwa ia telah menghapus video itu.

Cuitan Dan Scavino soal Badai Irma (Twitter)

"Terima kasih. Video itu berada di antara ratusan rekaman/gambar yang aku terima: soal badai Irma dari masyarakat. Sebagai cara untuk memberi tahu semua, video yang saya bagikan -- telah dihapus. Tetap waspada!" tulis Scavino kepada @iflymia

Akun Twitter Bandara Internasional Miami itu pun hanya membalas dengan "Terima Kasih, Dan".

Scavino yang merupakan asisten kampanye dan kepala media sosial Gedung Putih sering terlihat di sisi Trump dan juga di media sosialnya.

 

67 Persen Rumah Tak Teraliri Listrik di Florida Akibat Terjangan Badai Irma

Sekitar 6,5 juta rumah di Florida, atau 67 persen dari keseluruhan, tak mendapat aliran listrik akibat terjangan Badai Irma.

Atas hal tersebut, operasi bantuan sedang dilangsungkan dan para teknisi berupaya untuk mengaliri listrik ke rumah-rumah warga. Meski demikian, banyak area yang masih terkepung banjir.

Badai Irma mulai menerjang Florida pada Minggu, 10 September 2017. Kekuatannya melemah menjadi badai tropis saat bergerak ke daratan pada 11 September.

Sejumlah media melaporkan, empat orang tewas dalam badai di Florida. Sementara itu, badai Irma yang sebelumnya menerjang Kepulauan Karibia menewaskan setidaknya 37 orang.

Penasihat Keamanan Dalam Negeri Gedung Putih, Tom Bossert, mengatakan bahwa warga yang ingin kembali ke Flordia Keys harus menunggu terlebih dahulu. Wilayah di Florida selatan itu merupakan salah satu tempat yang terdampak paling parah.

"Saya memperkirakan bahwa warga Keys tak dapat kembali ke rumahnya selama beberapa minggu ke depan," ujar Bossert, seperti dikutip dari BBC, Selasa (12/9/2017).

Sementara itu, Gubernur Florida Rick Scott memantau kerusakan yang disebabkan oleh Badai Irma melalui udara.

"Saluran listrik mati di seluruh negara bagian. Sejumlah jalan juga tak dapat dilalui, jadi semua orang harus bersabar dalam menghadapi ini," kata Bossert.

Jalur Florida Keys menuju daratan terputus akibat 42 jembatan rusak. Sejumlah laporan menyebut, 10.000 orang memutuskan untuk keluar dari badai.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya