3 Hal yang Disorot dalam Kongres ke-19 Partai Komunis China

China akan menggelar perhelatan akbar selama satu pekan, yakni Kongres Nasional Partai Komunis ke-19. Sejumlah hal pun menjadi sorotan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 17 Okt 2017, 07:48 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2017, 07:48 WIB
Logo Partai Komunis China menghiasi berbagai lokasi di Beijing jelang pelaksanaan Kongres Nasional Partai Komunis ke-19
Logo Partai Komunis China menghiasi berbagai lokasi di Beijing jelang pelaksanaan Kongres Nasional Partai Komunis ke-19 (AP Photo/Andy Wong)

Liputan6.com, Beijing - Perhelatan akbar berupa Kongres Nasional Partai Komunis China ke-19 akan digelar di Beijing.

Kongres akan dibuka pada 18 Oktober dan  menjadi proses yang menentukan siapa kelak yang akan memerintah 1,3 miliar rakyat Tiongkok.

Kongres Partai Komunis dinilai akan menjadi ajang bagi Presiden Xi Jinping untuk semakin menancapkan pengaruhnya jelang berakhirnya masa pertama jabatannya.

Namun, sejumlah pengamat meyakini bahwa ia bisa melangkah lebih jauh lagi dan meletakkan fondasi bagi peraturan yang memungkinkan seorang presiden berkuasa lebih dari 10 tahun.

Seperti dikutip dari Telegraph pada Selasa (17/10/2017), berikut sejumlah hal tentang Kongres Nasional Partai Komunis China ke-19 yang patut diketahui:

 

 

1. Memilih Komite Tetap Politbiro

Setidaknya 2.287 delegasi akan berkumpul di Beijing untuk menghadiri Kongres Nasional Partai Komunis China ke-19. Ini merupakan momen terpenting dalam kalender organisasi politik yang saat ini memiliki 89 juta anggota.

Para delegasi akan memilih pejabat di Komite Eksekutif partai yang beranggotakan 205 orang. Nantinya, komite elite partai akan menunjuk anggota Politbiro yang berjumlah 25 orang sebelum akhirnya dibentuk Komite Tetap Politbiro.

Komite Tetap --yang saat ini berjumlah tujuh orang-- merupakan puncak kekuatan dalam politik China.

Presiden Xi dan Perdana Menteri Li Keqiang adalah dua dari tujuh anggota Komite Tetap dan diharapkan masih akan berada pada posisi tersebut.

Pejabat tingkat rendah dan tinggi di perusahaan-perusahaan milik negara juga akan ditentukan dalam Kongres.

2. Menguak Prioritas China di Masa Mendatang

Pada hari pembukaan Kongres, Presiden Xi akan berpidato di mana ia akan mengurai capaiannya selama memerintah lima tahun terakhir. Ia juga akan menerangkan garis kebijakannya untuk periode berikutnya.

Pidatonya akan memberikan pemahaman mendalam tentang prioritas China pada tahun-tahun mendatang. Para pengamat sudah barang tentu akan mengawasi dengan saksama pemilihan anggota Komite Tetap Politbiro.

Lima dari tujuh anggota Komite Tetap Politbiro --kecuali Xi dan Li-- diperkirakan akan mengundurkan diri setelah mencapai usia pensiun, yakni 68 tahun. Selain itu, para ahli juga akan memantau apakah Xi akan memperkenalkan penerus potensialnya.

Xi "disahkan" sebagai pemimpin masa depan di bawah kepemimpinan Hu Jintao pada Kongres Nasional Partai Komunis China ke-17 tahun 2007.

Kini, sejumlah kandidat potensial pemimpin masa depan dikabarkan telah muncul di China di tengah semakin terpusatnya kekuasaan pada Xi.

3. Membaca Langkah Xi Jinping

Posisi Wang Qishan di akhir Kongres dipandang sebagai sinyal kunci untuk memahami berapa lama Xi berniat memerintah. Dengan mempertahankan Qishan, tangan kanannya yang juga anggota Komite Tetap Politbiro, Xi kemungkinan mengincar masa jabatan ketiga pada Kongres Nasional Partai Komunis China ke-20 tahun 2022, di mana ia seharusnya mengundurkan diri.

Konstitusi China hanya mengizinkan presiden untuk menjabat dua periode. Dan terkait hal ini, sejumlah pengamat meyakini bahwa Xi dapat terus berkuasa dengan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis dan Panglima Militer.

Di lain sisi, ada yang berpendapat bahwa Xi tidak memiliki niat untuk memerintah lebih dari satu dekade, meski tren di China menunjukkan hal sebaliknya.

Ada yang menyebut kultus terhadap sosok Xi berkembang belakangan, ditandai dengan laporan media yang berlebihan tentang kegiatan sang presiden. Sebuah survei yang dilakukan terhadap pejabat, akademisi dan warga biasa China oleh surat kabar People's Daily menunjukkan bahwa China menyukai pemimpin yang kuat.

Pada Oktober lalu, Xi diumumkan sebagai pemimpin "inti" China di mana hal ini menempatkannya pada tingkat politik yang sama seperti Mao Zedong dan Deng Xiaoping.

Dalam Kongres ke-19, ada yang menyebutkan bahwa pemikiran atau ideologi Xi "termuat" dalam konstitusi, menandai tumbuhnya pengaruh pria beristrikan Peng Liyuan tersebut.

Pejabat yang setia kepada Xi dikabarkan juga cenderung mendapat promosi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya