Liputan6.com, Beijing - Seorang perempuan asal China nyaris tewas ketika kista yang ia miliki di rahimnya pecah saat tengah berhubungan seks dengan suaminya.
Pecahnya kista di rahim diduga karena perempuan bernama Xiao Qing bercinta dengan penuh nafsu dengan suaminya setelah enam bulan tak bertemu. Ia segera dibawa ke rumah sakit ketika menderita sakit perut yang hebat.
Dikutip dari The Independent pada Kamis (2/11/2017), pecahnya kista di rahim Qing membuatnya kehilangan 40 persen darahnya.
Advertisement
Menurut dokter di rumah sakit, kista ovarium (kantung berisi cairan yang berkembang pada ovarium wanita) sangat umum dan biasanya tidak timbul gejala.
Kista itu biasanya muncul dan hilang secara alami tanpa perlu perawatan apapun.
Dr Huang Mei dari Rumah Sakit Provinsi Hunan mengatakan kepada Xiaoxiang Morning Post bahwa Xiao Qing tidak hamil, namun CT scan telah menemukan bahwa dia memiliki sejumlah besar darah dan cairan di daerah perut dan panggulnya.
Dr Huang melakukan laparoskopi diagnostik (juga dikenal sebagai operasi lubang kunci) pada Xiao Qing, yang menunjukkan kepada dokter bahwa dia menderita hemoperitoneum (adanya darah di rongga peritoneum).
"Ada sekitar 1.500 ml darah hilang di perutnya, atau sekitar 40 persen dari volume darahnya," kata Dr Huang.
"Jika saja dia telat ke rumah sakit, akan ada risiko yang mengancam nyawa," lanjutnya.
Untungnya Xiao Qing selamat. Tapi dokter menemukan bahwa dia juga memiliki kista sebesar tiga sentimeter di ovarium kanannya, yang kemudian mereka buang.
Menurut Dr Huang, ada dua kemungkinan kista ovarium bisa pecah.
Yang pertama, kista pecah karena tekanan darah tinggi saat siklus menstruasi, tapi ruptur juga bisa terjadi karena seks yang penuh gairah, di mana pasangan bisa merobek kista.
Xiao Qing sekarang diyakini telah pulih dari operasi.
Â
Â
Penis Patah Saat Coba Pose Eksotis
'Kecelakaan' saat bercinta juga terjadi oleh kaum pria. Seorang pria Vietnam dibawa bergegas ke rumah sakit sambil menahan sakit. Ternyata, ia mengalami patah pada penis ketika sedang mencoba posisi seksual yang eksotis.
Dikutip dari Daily Mail pada Oktober 2016 lalu, pria berusia 59 tahun itu dibawa ke sebuah rumah sakit di Ho Chi Minh.
Kepada para dokter rumah sakit, ia menceritakan mendengar bunyi keras suatu benda patah saat sedang bersanggama dengan pasangannya.
Para dokter dilaporkan terkejut melihat organ tubuh pasien. Jelas terlihat ada patahan di pangkal kelamin, di tempat persambungan dengan tubuhnya.
Bukan hanya itu, organ tersebut sudah berwarna ungu muda dan memerlukan penanganan segera, demikian menurut harian Tuoi Tre.
Dr Mai Ba Tien Dung dari Rumah Sakit Binh Dan mengatakan, "Organ itu sudah bengkak dan memar, dan jelas patah di pangkalnya."
Pria yang tidak disebutkan namanya itu kemudian menjalani pembedahan untuk menjahit kembali bagian yang patah kembali ke posisinya.
Menurut Dr Dung, kasus seperti ini termasuk sangat langka dan diduga terjadi saat ereksi penuh. Katanya, "Gejala-gejalanya termasuk bunyi patahan yang disertai dengan perih."
Lalu, organ menjadi berwarna ungu berbarengan dengan rasa sakit berkelanjutan.
"Tanpa pembedahan yang segera, pasien dapat mengalami penis bengkok dan disfungsi ereksi," imbuh Dr Dung.
Peristiwa patah seperti itu dapat menyebabkan tingginya angka impotensi. Ia menambahkan, "Kasus pasien berusia 59 tahun ini sangat jarang, satu di antara ribuan kejadian penis patah yang ada dalam catatan kedokteran."
Ia menambahkan bahwa kerusakan seperti ini mudah luput dan dapat mengarah kepada komplikasi di kemudian hari yang berdampak pada mutu kehidupan pasien, jika tidak ditangani oleh dokter dengan kemampuan profesional khusus.
Hingga akhir laporan, tidak ada penjelasan jenis gaya seksual eksotis yang dilakukan pria tersebut hingga sampai mematahkan penisnya.
Advertisement