Liputan6.com, Washington, DC - Pemerintah Amerika Serikat memotong hampir seluruh bantuan keamanan ke Pakistan. Mereka mengatakan, negara yang beribu kota di Islamabad itu telah gagal menangani jaringan teroris yang beroperasi di wilayahnya.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pembekuan itu akan tetap dilakukan sampai Islamabad melakukan tindakan untuk memerangi jaringan Haqqani dan Taliban Afghanistan.
Awal pekan ini Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuduh Pakistan telah berbohong dan menipu AS meski telah menerima bantuan keamanan dan jumlah besar. Selain itu, Trump juga menuduh Pakistan menampung teroris.
Advertisement
"AS sangat bodoh sekali, memberikan Pakistan lebih dari US$ 33 miliar bantuan kepada mereka selama 15 tahun. Namun, mereka tak memberikan apa pun kecuali kebohongan dan menipu AS. Mereka anggap pemimpin kita semua bodoh. Mereka melindungi teroris yang selama ini diburu AS di Afghanistan. Tidak lagi-lagi!" kicau Trump dalam akunnya.
Baca Juga
Dikutip dari BBC, Jumat (5/1/2018), Pemerintahan Trump telah menunda menyerahkan bantuan militer senilai US$ 255 juta kepada Pakistan.
Dalam mengumumkan pembatasan tersebut, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert, mengatakan bahwa dia belum bisa memberikan jumlah pasti dari bantuan yang dipotong.
Nauert mengatakan, Pemerintah AS menganggap bahwa jaringan Taliban Afghanistan dan Haqqani telah mengacaukan wilayah Pakistan dan menargetkan personel militer AS.
Departemen tersebut juga menempatkan Pakistan dalam daftar pengawasan khusus atas pelanggaran berat atas kasus kebebasan beragama.
Tanggapan Pakistan soal Cuitan Donald Trump
Pakistan pun geram terhadap twit tersebut, dengan mengatakan bahwa semua dana tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Mereka menuding Donald Trump berkata pahit karena "kekalahan AS di Afghanistan".
Menteri Luar Negeri Pakistan Khawaja Asif mengatakan kepada Geo TV, "Kami telah mengatakan kepada AS bahwa kami tidak akan berbuat lebih banyak, sehingga Trump "tidak lagi" penting."
"Pakistan siap mengumumkan setiap detail bantuan AS yang telah diterimanya."
Menteri Pertahanan Pakistan Khurram Dastgir Khan juga beraksi di Twitter, dengan menulis "AS telah memberi Pakistan tidak lain kecuali cercaan dan ketidakpercayaan".
Duta Besar Afghanistan untuk AS Hamdullah Mohib dan mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai menyambut baik twit terbaru Trump.
Karzai mengatakan, twit Donald Trump mencerminkan adanya "posisi ganda Pakistan selama 15 tahun terhadap Afghanistan".
"Perang melawan teror Pakistan adalah mengebom desa-desa kami, juga memberikan perlindungan bagi mereka yang telah menghancurkan Afghanistan."
Advertisement
Donald Trump Kerap Kritik Pakistan
Donald Trump beberapa kali telah mengkritik Pakistan karena telah menawarkan "tempat yang aman" bagi para teroris.
Dalam sebuah pidato di bulan Agustus, dia mengatakan, "Kami telah membayar miliaran dan miliaran dolar kepada Paksitan, dan pada saat bersamaan, mereka menjadi tempat tinggal para teroris yang selama ini kami lawan dan buru."
"Sudah saatnya Pakistan menunjukkan komitmennya terhadap peradaban, ketertiban, dan perdamaian," katanya.
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson juga telah memberikan tekanan pada Pakistan atas dukungannya terhadap Taliban di Afghanistan. Namun, Tillerson mengatakan bahwa dana bantuan "dapat diberikan selama ada diskusi."
Ada jutaan dolar bantuan AS kepada Pakistan yang ditahan. Langkah itu diambil Washington karena diduga Islamabad tidak mengambil tindakan yang cukup terhadap afiliasi Taliban, Haqqani.