37 Orang Tewas Dalam Serangan Bom di Pakistan Jelang Lebaran

Sebuah bom bunuh diri meledak di pasar kota kota Parachinar, Pakistan. 37 orang dan ratusan lainnya luka-luka.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Jun 2017, 15:16 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2017, 15:16 WIB
Sebuah bom bunuh diri meledak di pasar kota kota Parachinar, Pakistan. 37 orang dan ratusan lainnya luka-luka (AFP)
Sebuah bom bunuh diri meledak di pasar kota kota Parachinar, Pakistan. 37 orang dan ratusan lainnya luka-luka (AFP)

Liputan6.com, Parachinar - Sedikitnya 37 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 100 orang lainnya mengalami luka-luka akibat dua serangan terpisah di Pakistan. Pejabat setempat mengatakan, puluhan orang tewas pada malam menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Dikutip dari laman The Guardian, Sabtu (24/6/2017) sebuah mobil meledak dan membunuh 12 orang di Quetta di wilayah barat daya Pakistan. Diduga, kejadian ini merupakan bom bunuh diri.

Kemudian ledakan kembali terjadi pada Jumat 23 Juni 2017 sore di sebuah pasar di kota Parachinar. Dalam serangan itu 25 orang tewas dan lebih dari 100 orang tewas.

Ledakan yang terjadi di wilayah Quetta terjadi di kantor kepolisan setempat. Dari 12 orang tewas di wilayah Quetta, empat orang diantaranya adalah anggota kepolisan yang tengah berjaga.

Salah seorang korban luka, Rahmat Ullah yang merupakan seorang petugas kepolisian mengatakan, ia segera meninggalkan kantor polisi setelah sebuah ledakan yang membuat dinding-dinding runtuh.

Kala itu debu bertebaran di udara dan pecahan kaca menutupi tanah. Saat mencoba berlari ia langsung jatuh pingsan.

"Saya tak tahu apa yang telah terjadi, ketika membuka mata saya berada di rumah sakit kondisi terluka di bagian kaki," ujar Ullah.

"Ini adalah kejadian mengerikan dalam hidup saya. Ketika saya melihat puluhan orang terbaring di jalanan akibat ledakan bom," tambahnya.

Serangan ganda yang terjadi di Parachinar diklaim menargetkan warga sipil yang tengah berkunjung ke pasar. Sebab sebagian besar masyarakat yang tinggal di daerah tersebut dihuni oleh muslim Syiah.

Anggota parlemen setempat Sajid Hussain Turi mengatakan, ledakan terjadi saat warga tengah berbelanja kebutuhan untuk hari raya.

Seorang saksi mata Amjid Ali mengatakan, banyak warga yang berada di kerumunan terpental saat ledakan bom. Jalanan dipenuhi warga yang mengalami luka serius sambil menjerit kesakitan.

Meskipun pertumpahan darah yang mengakibatkan hilangnya warga sipil di Pakistan, tahun ini jumlah korban teror mengalami penurunan. Jumlah korban meninggal turun hingga dua pertiga antara tahun 2014 hingga 2016.

Menurut Portal Terorisme Asia Selatan, tahun lalu 1.803 orang tewas terbunuh dalam serangan teroris di Pakistan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya