Liputan6.com, New York - Kesuksesn peluncuran roket raksasa Falcon Heavy yang dikeluarkan SpaceX -- perusahaan roket milik miliarder Elon Musk -- telah jelas membuktikan bahwa Bumi berbentuk bulat. Namun, masih saja ada tanggapan dari kaum Bumi datar yang menuding proyek tersebut tidak lebih dari rekaan sistematis.
Dilansir dari laman Indy100.co.uk pada Minggu (11/2/2018), SpaceX berhasil menerbangkan roket terbesar dalam sejarah, Falcon Heavy, pada Selasa, 6 Februari 2018.
Peluncuran tersebut membawa serta sebuah mobil listrik merek Tesla yang diorbitkan di luar angksa, bersama dengan sebuah boneka manekin berjuluk StarMan.
Advertisement
Baca Juga
Mobil listrik yang kini tengah mengorbit di lapisan stratosfer itu merekam cukup banyak bukti tentang penampakan Bumi bulat dari luar angkasa. Bukan hanya dari foto-foto, melainkan juga rekaman video, dan bahkan siaran langsung via internet.
Namun, bukti-bukti tersebut masih tidak dipercaya oleh para penganut teori Bumi datar, yang menuding Elon Musk sengaja memroduksi karya multimedia di bawah bendera SpaceX.
Dalam serangkaian cuitan yang diunggah di Twitter, kaum Bumi datar memberikan serentetan alasan tentang tudingan terkait.
Ada yang menyebut pemahaman mengenai bentuk Bumi bulat bertujuan untuk mencegah eksplorasi berlebih manusia ke area-area yang diyakini sebagai ujung Bumi.
Selain itu, ada pula yang berpendapat bahwa peluncuran roket Falcon Heavy merupakan upaya para pemimpin dunia untuk kembali menaikkan pamor Bumi bulat.
Sementara itu, Elon Musk terlihat tidak terpengaruh oleh 'serangan' kaum Bumi datar. Miliuner asal Amerika Serikat (AS) itu justru bersemangat menyampaikan kabar pergerakan orbit StarMan di akun Twitter pribadinya.
Simak video menarik tentang proses peluncuran roket Falcon Heavy berikut:
Roket Elon Musk Mengukir Sejarah
Dilansir dari laman News.com.au pada Kamis, 8 Februari 2018, peluncuran roket raksasa besutan SpaceX berhasil mencatatkan sejarah sebagai yang pertama di kelasnya.
Selain itu, program roket yang diberi nama Falcon 2 tersebut juga berhasil menempatkan sebuah mobil listrik lansiran Tesla -- juga perusahaan milik Elon Musk -- di jalur orbit Bumi mengitari Matahari.
Kamera yang dipasang di mobil itu merekam gambar-gambar tentang kondisi luar angkasa yang disiarkan secara langsung, termasuk pembuktian tentang bentuk Bumi yang bulat.
Gambar-gambar tersebut disebut mampu membungkam para penganut teori Bumi datar, yang belakangan kian sering menuduh lembaga-lembaga antariksa dunia -- seperti NASA -- sengaja membohongi publik dengan konsep Bumi bulat.
Advertisement